-->
Sehari Wisata Religi Ke Vihara Buddhagaya Kerikil Gong Semarang

Sehari Wisata Religi Ke Vihara Buddhagaya Kerikil Gong Semarang


Untuk memahami dongeng kali ini, ada baiknya kau membaca postinganku sebelumnya ketika wisata religi di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang.

Kota semarang memang populer dengan wisata religinya yang sangat banyak, bermacam-macam agama dan kepercayaan yang ada di sini menciptakan kota semarang mempunyai banyak destinasi wisata berlatar belakang kawasan ibadah, salah satunya yaitu Vihara Buddhagaya Watugong

Vihara ini berada tidak jauh dari sentra kota Semarang tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan Padukpayung, Banyumanik, Semarang. Lokasinya yang berada  sempurna dipinggir jalan membuatnya gampang untuk diakses.

Selama perjalanan, kami sanggup melihat keseluruhan landscape kota semarang dari ketinggian. Jika cuaca sedang cerah, kita juga sanggup melihat pantai. Orang-orang bilang wilayah ini disebut Semarang atas. Udaranya lebih sejuk dari pada Semarang bawah.



Jarak yang tidak mengecewakan jauh menciptakan cacing-cacing di perutku beteriak minta makan. Beruntung kami diajak makan siang terlebih dahulu di restoran IBC alias Ikan Bakar Cianjur.  Jauh-jauh ke Semarang makannya tetep khas Cianjur haha. Untungnya lezat :).





ASAL-USUL NAMA VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG

Sampai di Vihara Buddhagaya Watugong kami segera berhamburan keliling vihara. Kawasan ini disebut Watugong lantaran sempurna dibagian depan vihara terdapat kerikil berbahan andesit yang bentuknya mirip gong.



Kompleks Vihara Buddhagaya Watugong ini mempunyai beberapa bangunan suci yang elok dan instagenik. Beberapa diantaranya yaitu :

GERBANG SANCHI

Gerbang Sanchi yakni replika gapura yang berada di depan stupa sanchi. Simbol penghormatan sebelum memasuki bangunan vihara atau stupa sebagai kediaman keluhuran guru agung sang Buddha.



PAGODA TERTINGGI DI INDONESIA.

Bangunan pertama yang menyita perhatianku yakni pagoda Avalokitesvara. Tempat suci ini mempunyai ketinggian sekitar 45 m dan disebut-sebut sebagai pagoda tertinggi di Indonesia.


Di dalam pagoda ini terdapat patung dewi kuan im setinggi 5 meter serta patung Panglima We Do di sisinya. Bangunan ini terdiri dari 7 lantai berbentuk persegi delapan. Di lantai kedua hingga keenam terdapat patung Dewi Kwan Im yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Hal Ini dimaksudkan semoga sang dewi sanggup memancarkan welas asih ke segala penjuru.

Sayangnya saya tidak sanggup mencapai puncak Pagoda karna disini tidak ada tangga untuk mengakses puncaknya.









PATUNG BUDDHA TIDUR

Tepat di samping pagoda terdapat patung buddha tidur yang disebut Huddha Parinibbana. Patung ini menggambarkan ketika wafatnya sang Buddha diantara dua pohon sala.




POHON BODDHI

Turun dari pagoda, terdapat pohon besar mirip beringin yang sangat rindang. Pohon ini yakni hasil cangkokan dari pohon boddhi yang sama dari bidhgaya, India. Tempat dimana siddharta gautama mencapai samyak Sambodhi (kebudhaan) pada tahun 588 sebelum masehi.

Uniknya, di setiap ranting pohon boddhi di ikatkan kain merah bertuliskan hanzi mandarin.




TUGU ASHOKA

Di erat pihon Boddhi terdapat Tugu ashoka yang merupakan simbol empati atau perilaku toleransi, kerukunan dan saling menghormati antar agama dan kepercayaan.



DHAMMASALA

Dari sekian banyak patung buddha yang berada di vihara ini, hanya patung Buddha duduk emas yang paling berkesan. Patung ini berada di bangunan vihara Dhammasala.

Dhammaasala yakni bangunan inti atau sentra dari sebuah vihara. Dhammasala berfungsi untuk kawasan puja bakti, penahbisan samanera bikhu, ruang samadi, diskusi dhamma dan sejenisnya.



Dibagian bawah Dhammasala terdapat ruang serbaguna yang dipakai untuk program keagamaan umat buddha. Pantas saja, ruangan ini mirip sebuah aula yang sangat luas.

Pada dinding pagar Dhammasala terdapat tabrakan relief yang menggambarkan patticassamuppada (hukum alasannya yakni musabab yang saling terkait - bergantungan). Hukum alam yang diraih semua makhluk sebelum meraih kebahagiaan tertinggi, nibbana.

HALAMAN MANDALA BOROBUDUR

Hari sudah mulai sore, kami pun segera kembali ke kendaraan beroda empat bus untuk melanjutkan perjalanan ke kota usang Semarang.

Namun, sebelum hingga di parkiran mobil. Ternyata disini terdapat mandala candi borobudur yang hanya sanggup dilihat dari ketinggian. So, jikalau kau membawa drone mungkin sanggup kelihatan.



Okedeh sekian dulu dongeng wisata religi di kota Semarang kali ini. Sampai jumpa dicerita berikutnya ya. Silakan tonton video vlognya dibawah ini. Jangan lupa like dan subscribe supaya kau ga ketinggalan dongeng perjalananku berikutnya ke kota Lama Semarang.


Sumber https://www.khairulleon.com/

Baca juga: