Gue mau kisah perihal pengalaman naik pesawat Lion Air beberapa waktu yang lalu. Jujur aja, sebenernya gue yaitu pelanggan setia maskapai Lion Air. Selain alasannya yaitu harganya tidak mengecewakan murah, juga alasannya yaitu jadwal penerbangan yang cukup banyak. Salah satunya penerbangan dari Banjarmasin - Lampung yang cukup banyak jadwalnya.
Naik pesawat Lion Air beberapa waktu yang kemudian bener-bener lain dari biasanya. Jujur aja, ini pengaruh dari bencana Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 yang jatuh pada tanggal 29 Oktober 2018 kemudian dan gue naik pesawat Lion Air pada tanggal 04 November 2018. Baru 1 minggu, tentunya masih sangat terekam dengan terang dikepala berita-berita yang gue baca perihal jatuhnya pesawat Lion Air itu.
Kenapa gue tetep beli tiket pesawat Lion Air walaupun sedikit was-was?
Alasan pertama alasannya yaitu dibayarin perusahaan. :D
Tapi bukan alasannya yaitu dibayarin juga sih, seperti yang gue jelasin tadi. Pesawat Lion Air mempunyai banyak jadwal dan rute penerbangan ke daerah tujuan gue. Untuk maskapai lain, sangat sedikit jadwal dan rute penerbangannya. Selain itu, ya alasannya yaitu harganya relatif lebih murah. :D
Walaupun ada sedikit rasa was-was dalam hati, gue selalu berpikir nyata bahwa pesawat Lion Air yang akan membawa gue ke Lampung akan baik-baik saja. Hikmah dari kejadian itu, selama perjalanan gue selalu baca doa. Biasanya sih cuma ketika mau berangkat aja, tapi kali ini nggak. Sepanjang perjalanan gue baca doa.
Satu kejadian yang buat gue ngeri ketika penerbangan kemarin ketika mau turun menuju Bandara Radin Inten Lampung yaitu cuaca berubah jadi tidak bersahabat. Awan hitam mulai muncul dan mulai terjadi gerimis.
Beh! Sensasinya itu bro bikin deg-degan aja. Awan hitam kan mengandung air, dan tubuh pesawat menabrak awan hitam tersebut dan terjadilah gesekan-gesekan yang buat jantung berdetak lebih kencang. Pesawat jadi lebih banyak tabrakan dan sedikit bergetar.
Sebenernya hal ibarat yang udah gue tulis di atas beberapa kali gue rasakan. Tapi perasaannya kali ini berbeda, rasa takut dan was-was pengaruh jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh beberapa waktu kemudian menciptakan gue lebih ngeri dan terus melanjutkan doa.
Tapi, alhamdulillah penerbangan gue menuju Lampung selamat hingga tujuan. Gue bersyukur banget. Perasaan lega ketika pesawat benar-benar sudah mendarat di Lampung. Hah! Alhamdulillah.
Baca Juga: Pengalaman Refund Tiket di Traveloka Bersama Lion Air
Oh iya, gue juga selalu mikir bahwa transportasi udara yaitu salah satu moda transportasi paling aman. Kenapa gue bilang gitu? Ya alasannya yaitu kejadiannya gak setiap hari atau bahkan hanya terjadi beberapa kali. Ya walaupun klo udah kecelakaan biasanya berakibat sangat fatal. :(
Tapi coba bandingkan dengan transportasi lain ibarat motor dan kendaraan beroda empat yang hampir tiap hari atau bahkan jam terjadi kecelakaan dan selalu memakan korban. Gue sih mikirnya gitu dan mencoba untuk terus selalu berpikir positif. Soalnya gue cukup sering memakai moda transportasi udara. Doa gue sih, biar dunia penerbangan Indonesia semakin lebih baik lagi dalam banyak sekali bidang demi kenyamanan para pelanggan setia moda transportasi udara. Aamiin.
Okedeh. Begitulah kisah pengalaman gue naik pesawat Lion Air sesudah kejadian JT 610 jatuh. Semoga goresan pena ini bermanfaat dan terimakasih. Sumber https://www.banyolanesia.com/
Foto: lionair.co.id |
Kenapa gue tetep beli tiket pesawat Lion Air walaupun sedikit was-was?
Alasan pertama alasannya yaitu dibayarin perusahaan. :D
Tapi bukan alasannya yaitu dibayarin juga sih, seperti yang gue jelasin tadi. Pesawat Lion Air mempunyai banyak jadwal dan rute penerbangan ke daerah tujuan gue. Untuk maskapai lain, sangat sedikit jadwal dan rute penerbangannya. Selain itu, ya alasannya yaitu harganya relatif lebih murah. :D
Satu kejadian yang buat gue ngeri ketika penerbangan kemarin ketika mau turun menuju Bandara Radin Inten Lampung yaitu cuaca berubah jadi tidak bersahabat. Awan hitam mulai muncul dan mulai terjadi gerimis.
Beh! Sensasinya itu bro bikin deg-degan aja. Awan hitam kan mengandung air, dan tubuh pesawat menabrak awan hitam tersebut dan terjadilah gesekan-gesekan yang buat jantung berdetak lebih kencang. Pesawat jadi lebih banyak tabrakan dan sedikit bergetar.
Sebenernya hal ibarat yang udah gue tulis di atas beberapa kali gue rasakan. Tapi perasaannya kali ini berbeda, rasa takut dan was-was pengaruh jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh beberapa waktu kemudian menciptakan gue lebih ngeri dan terus melanjutkan doa.
Tapi, alhamdulillah penerbangan gue menuju Lampung selamat hingga tujuan. Gue bersyukur banget. Perasaan lega ketika pesawat benar-benar sudah mendarat di Lampung. Hah! Alhamdulillah.
Baca Juga: Pengalaman Refund Tiket di Traveloka Bersama Lion Air
Oh iya, gue juga selalu mikir bahwa transportasi udara yaitu salah satu moda transportasi paling aman. Kenapa gue bilang gitu? Ya alasannya yaitu kejadiannya gak setiap hari atau bahkan hanya terjadi beberapa kali. Ya walaupun klo udah kecelakaan biasanya berakibat sangat fatal. :(
Tapi coba bandingkan dengan transportasi lain ibarat motor dan kendaraan beroda empat yang hampir tiap hari atau bahkan jam terjadi kecelakaan dan selalu memakan korban. Gue sih mikirnya gitu dan mencoba untuk terus selalu berpikir positif. Soalnya gue cukup sering memakai moda transportasi udara. Doa gue sih, biar dunia penerbangan Indonesia semakin lebih baik lagi dalam banyak sekali bidang demi kenyamanan para pelanggan setia moda transportasi udara. Aamiin.
Okedeh. Begitulah kisah pengalaman gue naik pesawat Lion Air sesudah kejadian JT 610 jatuh. Semoga goresan pena ini bermanfaat dan terimakasih. Sumber https://www.banyolanesia.com/