Baca juga:
- Info Lengkap Wisata Situ Gunung Sukabumi Dan 5 Destinasi Menarik Yang Ada Di Sekitarnya
- Menyambut Awal Tahun Di Gunung Sunda, Sukabumi ! Ada Ekspo Keren Di Atas Puncaknya.
- Sehari Wisata Religi Ke Vihara Buddhagaya Kerikil Gong Semarang
- Pendakian Ekstrem Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah - Mt. Slamet 3428 Mdpl + Isu Budget Dan Tips
Untuk kau yang hobi naik gunung, niscaya sudah tidak abnormal lagi dengan gunung Prau. Yap, gunung yang berada di tiga kabupaten (Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo) Jawa tengah ini memiliki pemandang yang luar biasa indah. Sehingga tidak salah bila gunung Prau di kategorikan sebagai salah satu gunung dengan sunrise terbaik di Indonesia.
Sebetulnya gunung ini sudah saya kunjungi semenjak tahun lalu, tapi entah kenapa tidak lengkap rasanya bila saya tidak menceritakan pengalaman pendakianku di halaman khusus di blog ini. Siapa tahu kisah ku ini sanggup membantu kau yang berencana untuk mendaki gunung Prau.
O iya, Pendakin kali ini sedikit berbeda dengan pendakian yang biasa saya lakukan loh, saya sama sekali tidak mendirikan tenda di puncak Gunung Prau tetapi bermalam di salah satu homestay yang ada di Dieng.
Saya sengaja menyewa Homestay karna sebelum melaksanakan pendakian saya memutuskan untuk menjelajah Dieng terlebih dahulu. Sangat sayang rasanya bila kau pergi jauh-jauh ke Dieng tetapi tidak mengunjungi bermacam-macam destinasi menarik yang ada disana. Tempat wisata di Dieng komplit banget guys !
BACA JUGA : SEHARIAN DI DIENG PLATEAU NGAPAIN AJA ?
Gunung Prau mempunyai ketinggian 2565 MDPL, jadi tidak perlu waktu usang untuk mendakinya hingga ke puncak gunung. So, Sekitar jam 2 pagi saya dan ketiga teman saya eksklusif bergegas menuju basecamp gunung Prau. Pagi itu udara di Dieng benar-benar dingin, menusuk hingga ke tulang. brrr
Sesampainya di basecamp, kami melaksanakan pendaftaran terlebih dahulu dengan membayar uang masuk Rp.10.000 /Orang. Sebelum pendakian dimulai, kami berdoa sejenak meminta sumbangan kepada Yang Maha Kuasa semoga diberi keselamatan dan kelancaran selama pendakian.
Untuk mencapai gunung Prau, para pendaki sanggup melewati beberapa jalur Seperti jalur Dieng ataupun jalur Patak Banteng. Nah, ketika itu kami menentukan melewati jalur Dieng, Selain lokasinya yang berada tidak jauh dari homestay, Jalur Dieng juga dikenal lebih gampang untuk di daki.
Dari basecamp, Perjalanan menuju pos 1 tidak begitu melelahkan, treknya pun tidak terlalu sulit. Bahkan bila siang hari tempat ini akan terlihat sangat indah karna banyak perkebunan warga yang sangat menyegarkan.
Setelah hingga di Pos 1, saya beristirahat sejenak sambil menunggu kedua rekan saya yang belum sampai. Sesekali bertegur sapa dengan pendaki lainya. Saat itu berbagai wisatawan yang datang, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Saking banyaknya pendaki yang membanjiri gunung Prau, saya hingga menemukan beberapa barang yang tergeletak begitu saja di beberapa trek yang saya sanggup menemukan pemiliknya di puncak nanti.
Tapi kenyataanya, saya tidak menemukan pemilik barang-barang tersebut. Jadilah saya membawa banyak buah tangan dari gunung Prau menyerupai slier, Buff, Sarung tangan bahkan topi bule dengan merek yang terkenal.
Tidak ingin berlama-lama di Pos 1, kamipun melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya. Dengan harapan, kami sanggup hingga ke puncak gunung Prau sebelum matahari terbit. Yap, salah satu tujuan para pendaki ke gunung Prau ialah untuk menyaksikan Golden Sunrise yang sangat melegenda itu. kamipuun tidak ingin ketinggalan menyaksikanya.
O iya, Sebenarnya selain gunung Prau kitapun sanggup menikmati Golden Sunrise melalui Bukit Sikunir. Namun, sebagai pecinta ketinggian, tentu saja gunung Prau menjadi pilihan yang paling tepat.
Setelah 3 jam berjuang melewati hutan, jalanan yang berakar, tangga dari bebatuan serta jurang ditengah kegelapan, kesudahannya kami hingga di titik tertinggi Dieng. Horaaay !
Ketinggian yang mencapai 2565 MDPL ini menciptakan udara di gunung Prau terasa sangat dingin. Bahkan jaket saya terasa tidak sanggup menahan hawa dingin.
Saat itu suasana gunung Prau masih terlihat gelap, langitpun masih higienis dihiasi taburan bintang dan milky way. Dari ketinggian saya sanggup melihat kerlap-kerlip lampu perumahan warga diiringi bunyi azan subuh yang sayup-sayup terdengar dari kejauhan.
Sayapun eksklusif menggelar sajadah, bersimpuh kepada Yang Maha Kuasa dan tak henti-hentinya mengucap syukur atas ciptaa-Nya yang luar biasa ini.

Tidak beberapa usang kesudahannya moment yang ditunggupun datang. Semburat matahari perlahan muncul di atas gumpalan awan, warna kuning keemasan dengan baground biru langit menimbulkan gunung Prau terlihat sangat indah.
Saat itu saya simpan semua kamera dan gadget yang saya miliki. Saya hanya ingin fokus menikmati detik-detik sunrise di gunung Prau. Melihat pemandangan sedahsyat ini, menciptakan usaha saya terasa impas terbayarkan.
Ternyata benar apa kata orang, pemandangan gunung Prau sanggup menyihir siapapun yang melihatnya. benar-benar menyerupai lukisan.
Tidak berhenti hingga disitu, pemandangan gunung Sumbing, Sindoro, Merapi dan Merbabu sanggup terlihat terperinci dari puncak gunung Prau. Ditambah hamparan hijau bukit teletubies semakin mempercantik suasana.
Hamparan puncak gunung Prau yang sangat luas menciptakan saya ingin tau untuk mengelilingi setiap sudutnya. sehingga saya mempersilahkan kepada kedua teman saya yang ingin turun gunung terlebih dulu. Tidak mengapa saya berkeliaran seorang diri di gunung Prau. Saya rasa, saya sudah mulai terbiasa dengan gunung seribu bukit ini.
Setelah puas menikmati pesona indah gunung Prau, sayapun memutuskan untuk turun gunung. Saat itu saya turun seorang diri. Namun, saya sama sekali tidak khawatir akan tersesat, karna trek gunung Prau tidak teralalu rumit menyerupai trek gunung-gunung yang pernah saya daki sebelumnya.
Saat perjalanan pulang, ternyata saya sanggup melihat telaga warna, kawah sikidang dan candi Arjuna dari kejauhan. Saya juga melewati banyak pepohonan pinus dan daerah pertanian milik warga, Amazing banget!.
Saat perjalanan pulang, ternyata saya sanggup melihat telaga warna, kawah sikidang dan candi Arjuna dari kejauhan. Saya juga melewati banyak pepohonan pinus dan daerah pertanian milik warga, Amazing banget!.
Untuk kalian yang belum pernah melaksanakan pendakian dan ingin mencicipi sensasi naik gunung, gunung Prau sanggup dijadikan pilihan yang tepat. Karna gunung Prau sangat direkomendasikan untuk pendaki pemula. Adapun usang pendakian yang saya alami ketika itu hanya memakan waktu sekitar 3 Jam. wow in oendakian tercepat yang pernah saya alami :)
Btw, Berikut ini video usaha saya ketika berada di Gunung Prau. Jangan lupa di tonton yah. di Subscribe juga sekalian muehe
Selepas dari Gunung Prau, saya eksklusif berkemas untuk persiapan kembali ke Homestay dan pulang ke kampung halaman. Berat rasanya harus meninggalkan gunung Prau yang sangat memukau.
“Saya selalu menyarankan ini bila kalian masih muda, punya banyak waktu luang, tidak mempunyai terlalu banyak keterbatasan, maka berkelilinglah melihat dunia. Bawa satu ransel di pundak, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu desa ke desa lain, dari satu lembah ke lembah lain, pantai, gunung, hutan, padang rumput, dan sebagainya.
Menyatu dengan kebiasaan setempat, naik turun angkutan umum, menumpang menginap di rumah-rumah, selasar masjid, penginapan murah meriah, nongkrong di pasar, ngobrol dengan banyak orang, menikmati setiap detik proses tersebut.
Sumber https://www.khairulleon.com/