-->
Sehari Wisata Religi Ke Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang

Sehari Wisata Religi Ke Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang


Baru sebulan yang kemudian saya ke Semarang kini sudah sanggup invitation lagi untuk berkunjung ke kota lumpia Ini. Bedanya dulu saya hanya mampir sebentar di Kota Semarang, selebihnya lebih banyak menjelajah Salatiga mirip ke GunungTelomoyo dan Outbound di hotel d'emerick.

Oleh karna itu, perjalanan kali ini saya akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menjelajah setiap sudut kota Semarang. Tentunya bareng beberapa travel blogger dari Indonesia dan Malaysia. Terimakasih kepada Dinas pariwisata Semarang sudah mengundang ku yak.

NAIK KERETA EKONOMI RASA EKSEKUTIF

Sore itu kota Bogor diguyur hujan cukup deras, entah kenapa belakangan ini sering sekali turun hujan, terutama kalau saya ingin traveling. Kayaknya hujan gak seneng banget kalo saya jalan-jalan haha. 

Minggu kemudian saja ketika traveling ke Lombok saya diguyur hujan pas ke bandara Soekarno Hatta, Padahal waktu masih memperlihatkan pukul 2 pagi yang biasanya sangat jarang sekali fenomena hujan turun. Alhasil selama dipesawat badanku berair kuyup dan anyir apek wkwk.

Kali ini saya berangkat ke Semarang memakai moda transportasi kereta api. Sebelum hingga di stasiun Pasar Senen Jakarta, hatiku sudah ngedumel karna hujan tidak juga reda. Belum lagi perjalanan dari Bogor ke stasiun Pasar Senen terbilang cukup lama, padahal sudah memakai comuterline. Jadilah pikiranku sudah dipenuhi aura negatif.

Namun, sesampainya di gerbong kereta api Menoreh, saya terkejut dengan akomodasi yang di berikan. Segala keluh kesah seketika hilang, Wow! Kereta api  ekonomi yang kupesan berasa mirip kelas eksekutif!

Kereta ekonomi rasa direktur (Menoreh)
Biasanya ketika naik kereta ekonomi saya selalu duduk berhadap-hadapan dengan penumpang lainya. Tempat duduk mirip ini sangat tidak nyaman, bikin tubuh pegel dan susah gerak.

Namun, kereta ekonomi kali ini sangat berdeba. Bangkunya empuk, duduknya tidak berhadap-hadapan dan daerah bagasinya juga cukup keren. Entah kereta ekonomi kini memang mirip ini atau akunya yang norak ?! haha.


Stasiun Semarang Tawang
Sampai di Stasiun Semarang Tawang, saya pribadi dijemput oleh pak supir dari pihak Hotel Metro. Hotel ini jaraknya sangat dekat, hanya 5-10 menit saja dari stasiun Semarang Tawang.

MASJID AGUNG KAUMAN SEMARANG

Waktu memperlihatkan pukul 4 pagi. Sebelum cek in hotel, saya memutuskan untuk shalat subuh di Masjid Agung Kauman Semarang yang berada tidak jauh dari hotel. Jaraknya hanya 10 menit bila berjalan kaki, supaya tidak repot, saya menitipkan tas carier terlebih dahulu ke resepsionis hotel.


Selepas shalat subuh saya muter-muter sebentar di sekitar masjid agung Kauman. Masjidnya sangat bagus, walau sudah bau tanah tapi bangunanya masih sangat terawat. Terlihat banyak pengurus DKM yang sedang membersihkan setiap sudut bangunan masjid.
Masjid Agung Kauman Semarang
Masjid Agung Kauman merupakan masjid paling bau tanah di kota Semarang.  Masjid ini berdiri pada tahun 1170 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1749M. Masjid ini berlokasi di depan alun-alun kota Semarang yang kini telah beralih fungsi menjadi pasar Johar. Pantas saja, ketika keluar dari masjid saya pribadi disambut dengan aneka macam macam dagangan mirip makanan, pakaian, mainan anak dan masih banyak lagi.

Saat ramadhan mirip ini, masjid Agung Kauman Semarang mempunyai sebuah tradisi yang selalu di lakukan secara turun temurun, yaitu mendengarkan kajian al-Qur'an yang disampaikan oleh seorang hafidz selepas shalat zuhur hingga ashar. Aura ramadhan di sini sangat berbeda, dan saya pribadi jatuh cinta.








HOTEL NEW METRO SEMARANG

Setelah puas muter-muter diseskitar masjid Agung, saya kembali lagi ke Hotel untuk ngecek teman-teman blogger kira-kira sudah ada yang dateng atau belum. Dan ternyata belum ada satupun blogger yang datang, haha.

Tidak beberapa usang gres deh satu persatu blogger berdatangan, ada Mbak Nia, Mba Wenda, Mba Eji, Mas Danan, Mas Sinyo dan lain-lain. Sebagian blogger ada yang sudah kukenal, sebagian lagi masih sangat asing.

Kami pun membuka pertemuan ini dengan makan pagi di restaurant hotel sambil berkenalan satu sama lain. Wah ternyata disini banyak master blogger, akumah apa atuh cuma remah rengginang.


Hotel New Metro Semarang


Kawan Blogger Famtrip
CITY TOUR BARENG DENOK KENANG SEMARANG YANG CAKEP-CAKEP



Puas makan pagi, kami pribadi digiring ke dalam bus. Bus ini akan mengantar kami tour keliling kota Semarang. Adapun destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Masjid Agung Jawa Tengah.

Selama perjalanan, kami dipandu oleh mbak Nofri yang lucu dan supel. Lalu kami semua diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri biar antara satu blogger dengan blogger lainya sanggup saling mengenal.

Disini juga ada beberapa duta wisata Semarang atau disebut Denok Kenang yang ikut menjelajah kota Semarang. Selain cakep-cakep, mereka juga berwawasan luas sehingga sanggup memberikan banyak info menarik ihwal wisata di Kota semarang.

MASJID AGUNG JAWA TENGAH YANG MEGAH

Menara Alhusna
Tidak beberapa usang tiba-tiba menara al-husna mulai terlihat dari balik jendela bus. Itu artinya kami sudah hingga di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Menara ini disebut al-husna karna mempunyai ketinggian 99 M, sama mirip asmaul husna yang berjumlah 99 buah.

Sebetulnya pengunjung sanggup naik keatas Menara dan melihat kemegahan kota semarang dari ketinggian. Sayangnya, saya tidak sempat naik ke atas menara karna pintunya masih di tutup.

Ini merupakan pertama kalinya saya ke Masjid Agung Jawa tengah. Bangunan yang megah membuatku ternganga, pantas saja banyak orang merekomendasikanku untuk mampir ke masjid yang fenomenal ini.


Masjid Agung sendiri gres dibangun pada tahun 2001. Namun, hingga kini sudah populer hingga penjuru nusantara. Kecantikanya memang tiada tara. Makara ga lengkap rasanya kalo main ke Semarang tapi tidak berkuniung ke masjid Agung.

Kebetulan ketika itu hari jumat, jadi saya sanggup sekalian mencicipi shalat jumat disini. Auranya beda banget. Seru !





ARSITEKTUR MASJID AGUNG JAWA TENGAH

Arsitektur masjid agung terdiri dari 3 campuran, yaitu jawa, arab dan romawi. Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid. Diatas pilar bertuliskan kaligrafi indah yang menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul.





Sedangkan gaya Arab terlihat dari kubah yang berada di bab paling atas masjid, dan arsitektur Jawa terlihat dari gentengnya yang ibarat rumah etika jawa.


Di depan pelataran masjid terdapat payung besar yang sanggup terbuka dan tertutup mirip masjid-masjid di timur tengah. Biasanya, pelataran ini digunakan untuk acara-acara keagamaan, daerah bermain bawah umur atau hanya sekedar dijadikan sebagai spot foto.

Beruntung ketika itu ialah hari jumat, sehingga beberapa payung-payung ini terbuka. Para jamaah pun pribadi berteduh dibawah payung-payung tersebut agar tidak tersengat matahari Semarang yang terasa sangat panas.


Di depan pelataran masjid terdapat payung besar yang sanggup terbuka dan tertutup mirip masjid-masjid di timur tengah. Biasanya, pelataran ini digunakan untuk acara-acara keagamaan, daerah bermain bawah umur atau hanya sekedar dijadikan sebagai spot foto.




AL-QURAN DAN BEDUG RAKSASA

Al Qur'an raksasa
Masjid Agung Jawa Tengah selain disiapkan sebagai daerah ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Salah satu hal yang menarik perhatianku ialah adanya al-Qur'an raksasa berukuran 145 x 95 cm² yang berada di dalam pintu masjid.

Al-Quran ini tersimpan rapi di dalam kaca, sehingga pengunjung tidak sanggup memegang alqur'an secara langsung. Namun, walaupun begitu sanggup melihat alquran berukuran raksasa dari balik beling pun sudah sangat menakjubkan.

Selain itu, disini juga ada bedug raksasa berukuran panjang 310 cm dan diameter 220 cm. Bedug ini bersuara sangat kencang, kumandang azan yang mengiringinya menjadi moment indah yang tak sanggup terlupakan.

Hari itu, saya beserta ratusan jamaah lainya khusyuk menunaikan shalat jumat. selepas shalat jumat, kita bisa  mampir ke toko-toko souvenir yang berada sempurna di depan masjid untuk berbelanja oleh-oleh.

Bedug Raksasa
Selain itu ada juga bedug raksasa berukuran panjang 310 cm, diameter 220 cm. Jadi, sangat disayangkan kalua ke Semarang tidak mampir ke masjid megah yang satu ini.

VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG

Vihara Buddhagaya Watu Gong
Wisata religi berikutnya saya berkunjung ke Vihara Buddhagaya Watugong. Namun, karna goresan pena ini sudah terlalu panjang, lebih baik saya lanjut ke postingan berikutnya yak ! Sebagai bocoran, kau sanggup tonton dulu vlognya berikut ini.

TRAVEL VLOG SEMARANG WITH TRAVEL BLOGGER



Pastikan kau like dan subscribe channel Youtubeku supaya ga ketinggalan ceritaku berikutnya pas ke Vihara Buddhagaya Watugong. See ya !

Sumber https://www.khairulleon.com/

Baca juga: