-->
Menyambut Awal Tahun Di Gunung Sunda, Sukabumi ! Ada Ekspo Keren Di Atas Puncaknya.

Menyambut Awal Tahun Di Gunung Sunda, Sukabumi ! Ada Ekspo Keren Di Atas Puncaknya.

Dipenghujung tahun 2017 kemarin, saya nekat traveling naik sepeda ke Gunung Sunda, SUkabumi. Selain ingin melihat keindahan alamnya, saya juga ingin mengikuti event 'Sundafest' atau bazar kesenian yang rutin di gelar tiap tahun di atas puncaknya.

Liburan simpulan tahun memang momen yang sempurna untuk berlibur. Terutama ke tempat-tempat yang menggelar program 'tahun baruan'. Walau bahwasanya saya anti merayakan tahun gres karna itu budaya thogut. Tapi karna kebetulan sedang berada di Sukabumi dan nganggur. Aku pun memutuskan untuk cabut ke gunung sunda.

GUNUNG TAPI BUKAN GUNUNG
Anyway Ini pertama kalinya saya ke Gunung Sunda. Makara sempat kaget karna ternyata ini bukan gunung tetapi bukit, lantaran ketinggianya tidak hingga 600MDPL. Pendek banget kan ?

Namun, karna warga sekitar sudah kepalang tanggung menyebutnya Gunung, jadi hingga kini lebih dikenal dengan Gunung Sunda bukan Bukit Sunda.

BAGAIMANA CARA KE GUNUNG SUNDA SUKABUMI ?
Gunung Sunda terletak di Desa Padaasih Cisaat Sukabumi. Kalau kau naik kereta dari Bogor, turun saja di Stasiun Cisaat. Dari situ kau sanggup order gojek untuk mengantarkanmu sampe Gunung Sunda. Jaraknya tidak jauh ko, hanya 3 KM dari Stasiun / Alun-alun cisaat.

Sedangkan bila kau memakai kendaraan pribadi, kau sanggup mengandalkan GPS. Tapi kau harus tetap bertanya ke warga sekitar semoga ga kesasar. Aku pun kemarin sempat nyasar gara-gara ngikutin GPS. Ternyata GPS tidak selamanya benar guys, Malah sanggup menyesatkan.



BERAPA HARGA TIKET MASUK GUNUNG SUNDA ?
Kalau sudah hingga di Gunung Sunda eksklusif saja menuju ke loket karcis. Disini kau harus membayar uang masuk Rp. 5000. Namun, Jika kau ingin berkemah harus nambah lagi bayarnya, sayangnya saya lupa berapa tarifnya, bila ada yang tahu eksklusif tulis aja ya di kolom komentar.

Disini juga ada mushala, WC umum dan tempat parkir yang luas, cukup untuk kendaraan beroda empat dan motor. Namun, untuk memakai akomodasi ini kau harus merogoh kocek lagi yes. Harganya standarlah, cuma Rp. 2000. Tapi kalo mushala mah gratis. Walaupun gratis tetep aja sedikit yang masuk :(.

Kemaren teh, berhubung saya tiba untuk mengikuti program festival, jadi saya bayarnya Rp. 150.000 lewat transfer bank. Mahal ya ? emang!, karna saya belinya tiket VVIP. Dengan begitu saya sanggup mendapat banyak sekali akomodasi 'mewah' ibarat makanan dan tenda untuk bermalam.

Padahal bahwasanya kalo menyewa atau membawa tenda sendiri budgetnya sanggup lebih murah loh. Tapi karna saya tidak kepikiran kesitu jadi ya sudah lah, mungkin dengan begini saya sanggup lebih khusyuk mengikuti rangkaian bazar walau harus merogoh kocek yang lebih mahal.

Nah besok-besok bila kesini lagi akusih lebih baik bawa tenda sendiri atau menyewa eksklusif disalah satu warung yang ada di Gunung Sunda.

Rangkaian program sunda fest 2017
Untuk mendaki Gunung Sunda jalurnya relatif mudah, pengunjung akan dimanjakan dengan trek tangga yang sudah di aspal. Jadi, tidak perlu waktu usang untuk mendaki gunung ini, hanya 15 menit saja kau sudah hingga diatas puncaknya.

Selama perjalanan kau akan melewati bermacam-macam papan nama. Tidak ibarat papan nama pada umumnya, papan ini justru berisi quote-quote nyeleneh yang sanggup menciptakan siapapun ngakak guling-guling ketika membacanya. Contohnya ibarat quote berikut ini :




Untuk quotes nyeleneh lainya, kau sanggup membacanya di postinganku yang sebelumnya ya : 13 KATA MUTIARA DI GUNUNG SUNDA INI BIKIN NGAKAK GULING-GULING

Papan nama ini dipasang disepanjang jalan  menuju puncak Gunung Sunda. Makara setiap kali pengunjung kelelahan, mereka sanggup istirahat sambil membaca kata mutiara tersebut. Alhasil banyak pengunjung yang terhibur dan rasa lelah pun sanggup sedikit menghilang. Asli, it works.

KEDAI SUNDA COFFE

Kedai sunda coffe
Selain papan nama unik, kita juga akan melewati kedai Sunda Coffe. Jika kau pecinta kopi tidak ada salahnya mampir sejenak disini sambil nyeruput kopi racikan barista profesional di Gunung Sunda.

Berhubung saya bukan pencinta kopi, jadi saya eksklusif melanjutkan perjalanan saja. Kecuali bila ada kedai susu, gres deh saya mampir, lantaran saya lebih suka susu daripada kopi. Culun banget ya.



Setelah menaiki ratusan anak tangga alhasil saya hingga di puncak Gunung Sunda. Disini terdapat banyak warung dan pedagang kaki lima yang menjual makanan ringan. Disalah satu warung juga ada yang menyewakan peralatan berkemah.

Untuk mencapai puncak sejati, saya masih harus berjalan sedikit lagi melewati warung-warung tersebut. Tidak butuh waktu usang alhasil saya hingga dibagian paling atas Gunung Sunda. Kondisi puncaknya tidak mengecewakan luas, sanggup di pakai untuk mendirikan puluhan tenda.

Disini juga ada banyak sekali spot selfie ala-ala yang sanggup kau gunakan untuk menghiasi feed instagram kamu.


Pemandangan Gunung Gede Pangrango dari puncak Gunung Sunda



Puas berkeliling Gunung Sunda, saya segera mendekati salah satu panitia untuk booking tenda, kebetulan ketika itu sedang turun hujan, jadi saya memutuskan untuk cepat-cepat ke masuk ke tenda untuk berteduh.


Tenda kapasitas 4 orang diisi sendirian :)
Sekitar pukul lima sore cuaca sudah mulai cerah dan program bazar pun dimulai. Pertunjukan pertama yakni penampilan teater dari belum dewasa kawasan sekitar. Tidak hanya menampilkan drama edukasi, belum dewasa ini juga memperagakan permainan tradisional khas sunda.

Salut banget, dijaman milenial ibarat ketika ini ternyata masih ada sekumpulan bocah yang melestarikan budaya daerah. Dan bila dipikir-pikir, ini terakhir kalinya saya melihat permainan tradisional sehabis bertahun-tahun tidak melihatnya. Duh jadi inget masa kecil.


Hari semakin gelap tapi pengunjung semakin ramai. Berbagai penampilan seni mulai ditampilkan. Ada pembacaan puisi, penampilan musik tradisional dan modern, nonton layar tancep, seni tari hingga debus dengan baground kerlap-kerlip lampu perkotaan yang mengakibatkan penampilan semakin hidup.









Tak terasa jarum jam sudah mengatakan pukul 12 malam. Itu artinya tahun 2017 sudah resmi berganti menjadi tahun 2018. Suara duit dibabkar alias petasan mulai terdengar dari banyak sekali penjuru diikuti bunyi heboh pengunjung yang kegirangan.

Kalo saya sendiri justru merasa sedih karna semakin tahun bertambah artinya usia ku semakin berkurang,  sedangkan diriku masih gini-gini aja. Belum banyak resolusi yang tercapai.


Acara bazar sudah selesai, para pengunjung perlahan hilang, pulang kerumah masing-masing, sedangkan saya segera masuk ke tenda untuk tidur.

Dipertengahan malam ketika sedang nyenyaknya tidur tiba-tiba pintu tendaku terbuka. Kupikir ada pencuri, untung saja tidak ada satu barangpun yang hilang. Namun, saya jadi tidak sanggup tidur karna banyak myamuk masuk ke dalam tenda. Sumpah kesel banget.

Aku pun melaksanakan banyak sekali cara untuk mengusir nyamuk. Namun, mereka tetap tidak menghilang malah justru bertambah. Daripada kesel sendiri mending saya keluar tenda sambil nunggu sunrise.

Tidak beberapa usang matahari perlahan muncul dari ufuk timur. Pemandangan perkampungan yang diselimuti kabut terlihat semakin jelas. Gila! Ternyata moment sunsrise di Gunung Sunda keren abis. Aku sampe lupa bila lagi kesal. Kira-kira ibarat inilah pemandangannya :






Sebetulnya suasana di Gunung Sunda sudah bagus. Namun, masih banyak yang harus dibenahi. Selain itu, kurangnya kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan masih minim, terlihat di setiap sudut gunung niscaya ada sampah yang berserakan. Semoga pengurus Gunung Sunda sanggup bisa cepat menangani permasalah ini. Yuk ah kita 'Save Gunung Sunda' #Savegunungsunda.


#SaveGunungSunda

Puas main-main di gunung sunda, saya pun segera pulang dengan hati berbunga-bunga karna sudah dapet stok foto yang bagus-bagus. 


Aku juga bikin edisi VLOG di Youtubeku loh. Di tonton ya, seru banget loh !



Sampai jumpa di trip berikutnya yak :v

Sumber https://www.khairulleon.com/

Baca juga: