
Kulempar tas ke atas amben kamar, kusertakan diriku kemudian, meluncur, tanpa daya. Ku biarkan lelahku memudar, nafasku berangsur normal. Ku pejamkan mata, satu detik, dua detik, tiga detik, ah, tidak bisa!
Pikiranku masih terpenuhi bayangan perempuan itu. Wanita yang gres saja membelai lembut pipiku yang sekarang lembap oleh peluh, lembab oleh debu, yang mungin sebentar lagi akan tumbuh jerawat. Benar saja, sebab sudah tiga hari ini malas rasanya membersihkan muka dengan facial foam, atau apalah namanya. Hhmmhh, siapa peduli? Biasanya perempuan itu, perempuan itu yang selalu peduli! Sebentar – sebentar bilang, “Sudah mandi? Jangan lupa pakai facial foamnya!”, “Rambutmu sudah mulai gondrong. Kau akan terlihat lebih tampan kalau kamu potong rambutmu!”, “Jambangmu sudah mulai lebat, apa tidak lebih baik kalau kamu rapikan?” dan bilang, “kau terlihat kurus bulan ini! Makanlah sedikit banyak! Jaga kesehatanmu!”
Tak dapat ku berlama – lama. Ku harus bergerak cepat. Wanita i
... baca selengkapnya di Untukmu… Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1