-->
Unik! Foto Kekinian Dalam Air Di Umbul Ponggok, Klaten. (Visit Jateng)

Unik! Foto Kekinian Dalam Air Di Umbul Ponggok, Klaten. (Visit Jateng)


Ada satu hashtag yang sangat sering saya temui dikala bermain di instagram, yaitu #umbulponggok. Awalnya saya dingin dan tidak terlalu tertarik, tetapi lama-kelamaan hashtag tersebut jadi semakin ramai dan sukses membuatku penasaran.
Alhasil, saya eksklusif memasukkan destinasi Umbul Ponggok kedalam Bucket List Travelingku, dan alhamdulillah keinginan ke Umbul Ponggok sudah terlaksana sehingga saya sanggup ikut meramaikan hashtag #umbulponggok di Instagram menyerupai orang-orang, muehe.
O iya, Bagi yang belum tahu, Umbul Ponggok merupakan wisata air yang berada di Klaten Jawa Tengah. Umbul Ponggok sendiri diambil dari kata ‘Umbul: Mata Air’ dan ‘Ponggok : Nama daerah/desa tempat mata air ini berada’.
Jadi kira-kira Umbul Ponggok sanggup diartikan ‘Mata Air dari desa Ponggok’.
Yang unik dari wisata ini yakni selain sanggup berenang atau snorkeling, pengunjung juga sanggup berfoto di dalam air memakai banyak sekali properti yang tidak biasa.

Seperti berfoto sambil memakai sepeda motor, menonton TV, tidur dalam tenda dan masih banyak lagi. Semua foto-foto ini dilakukan diadalam air. Hal inilah yang menjadi daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung ke Umbul Ponggok.
Sebetulnya keinginan ke Umbul Ponggok sudah usang sekali saya idam-idamkan, tetapi gres sanggup terwujud dikala libur lebaran kemarin, tepatnya sesudah mendaki gunung Lawu di Solo.
Setelah melaksanakan pendakian saya masih punya sedikit waktu untuk muter-muter keliling Solo. Saat itu saya memang sudah memantapkan niat untuk ke Umbul Ponggok. Tetapi saya masih ragu karna sedang Solo Traveling.
Aku pikir tidak asyik rasanya jikalau ke Umbul Ponggok seorang diri. lantas siapa yang akan fotoin saya berpose di dalam air ? maudi ayunda ?
Setelah memutar otak, alhasil saya memutuskan untuk mencari partner traveling via sosial media. Dengan kecanggihan sosmed alhasil saya menemukan salah seorang sahabat di facebook yang kebetulan sedang berada di Solo. Panggil saja ia Rahmad.
Tidak sulit untuk menghasut Rahmad main ke Umbul Ponggok alasannya yakni ia sedang tidak ada kegiatan. kamipun segera memutuskan tempat ketemuan di salah satu masjid yang ada di Desa Jambu Kulon Klaten.
Tidak beberapa usang alhasil Rahmad datang, ternyata ia tidak sendiri. Ia bersama seorang sahabat yang entah siapa namanya saya lupa. Mereka meminta maaf karna tiba terlambat alasannya yakni mereka sempat nyasar di gorong-gorong. Lah ?
Sebelum berangkat kami melaksanakan jamak Shalat Zuhur dan Ashar terlebih dahulu semoga hati kami terasa tenang. Tetapi tetap saja saya tidak hening karna kami hanya membawa satu motor sedangkan kami ada 3 orang.
“Ga usah khawatir bro, di Solo jarang ada polisi ko, ga bakal kena tilang !” kata Rahmad meyakinkan.
Dengan penuh keimanan akupun meng-iya-kan perkataan Rahmad. Bermodalkan pertolongan GPS kamipun eksklusif cabut layaknya cabe-cabean.
----
Menurut GPS kami akan hingga di Umbul Ponggok sekitar 30 menit, nyatanya kami sudah hingga tidak lebih dari 20 menit. Cepet banget cuy! Ternyata memotong jalan melalui gorong-gorong tidak selamanya buruk.
Tepat di depan Umbul Ponggok terdapat area parkir yang cukup luas, hanya dengan membayar Rp. 2000,- kami sudah sanggup menyimpan sepeda motor dengan kondusif hingga kami pulang.
Tidak jauh dari area parkir terdapat loket karcis, disini kami harus membayar tiket masuk Rp. 15.000 perorang. Sebelum masuk kami di beri beberapa bungkus masakan ikan secara gratis. Wih !
Memasuki daerah umbul ponggok kami eksklusif disambut oleh ratusan pengunjung yang memadati area kolam. Dari mulai anak-anak, remaja hingga orang cukup umur semua ada disini. Umbul Ponggok memang cocok dijadikan tempat wisata keluarga.
Tips: jikalau kalian ingin ke Umbul Ponggok datanglah dikala weekdays alasannya yakni pengunjungnya tidak terlalu ramai sehingga kalian sanggup lebih leluasa.



Banyaknya wisatawan yang tiba menciptakan kami kebingungan mencari tempat duduk. Semua sudut sudah penuh oleh pengunjung sehingga kami harus muter-muter mencari tempat yang sepi dan nyaman.
Tidak beberapa usang alhasil kami menemukan tempat yang sesuai dengan selera kami. Lokasinya berada di lantai dua, sehingga kami harus naik tangga terlebih dahulu.
Menurutku tempat duduk di lantai dua jauh lebih manis daripada di lantai bawah. Anehnya justru para pengunjung lebih suka berada di bawah, mungkin mereka malas naik turun tangga karna di bawah lebih bersahabat dengan kolam jadi kalau mau berenang tinggal nyemplung.
Tidak banyak cingcong Kamipun segera melepas pakaian. Kami tidak perlu ke kamar ganti karna kami sudah memakai pakaian renang sebelum ke Umbul Ponggok.
Btw, Kalo semuanya renang yang jaga barang bawaan kita siapa ?” Celetuk temen Rahmad.
Betul juga, walaupun disekitar kami sepi tetapi kami harus tetap waspada. Barang bawaan kami sanggup terbilang cukup mahal jadi dilarang ditinggal sembarangan. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Yasudah kalau gitu kita cari tempat penitipan barang saja” saya memberi solusi.
Tanpa perintah kami bertiga eksklusif celingak-celinguk mencari tempat penitipan barang. Sayangnya kami tidak menemukanya, sehingga kami terpaksa bertanya ke salah satu petugas Umbul Ponggok.
Ternyata eh ternyata di Umbul Ponggok memang tidak disediakan tempat penitipan barang. Tetapi kami sanggup memakai loker yang disewa mas-mas warung untuk menyimpan barang berharga kami.
Loker Sewaan yang ada di Umbul Ponggok sangat terbatas, untung saja masih ada satu loker yang tersedia. Kamipun segera menyewanya dengan membayar uang Rp. 4000 rupiah.
FYI, kolam di Umbul Ponggok mempunyai ukuran 70 x 40 M. Ukuran yang luas sanggup menampung hingga ribuan pengunjung. Makara kau tidak perlu khawatir, sebanyak apapun pengunjung yang tiba semua niscaya sanggup berenang, tidak perlu berdempet-dempetan.
Tanpa basa-basi saya eksklusif loncat kedalam air. Sedangkan kedua temanku masih melipir di bibir kolam sambil meraba-raba kedalaman kolam. Takut kelelep katanya.
Setelah tahu kolamnya dalam mereka eksklusif pergi menyewa pelampung seharga Rp.15.000. Sedangkan saya sudah menggila hingga tengah kolam yang dalamnya sekitar 2-3 meter.



Pertama kali menyentuh air saya eksklusif mencicipi sensasi dingin yang menyegarkan. Kondisi airnya tidak pernah kotor karna air di sini selalu mengalir. Lantai yang terbuat dari bebatuan menambah kealamian kolam di Umbul Ponggok.
Disini juga banyak ikan-ikan berlalu lalang. Lemparkan saja umpan ikan ke dalam kolam nanti dengan sendirinya segerombolan ikan akan berdatangan. Seru bat liatnya.
Setelah puas berenang, saya mengajak kedua temanku untuk berfoto di dalam air memakai properti. Saat itu kami setuju akan berfoto memakai sepeda ontel dalam air. Kamipun eksklusif menuju mas-mas penjaga properti untuk meminjam beberapa sepeda ontel.
Sayang beribu sayang, ternyata kami dilarang meminjam properti tersebut, tetapi harus menyewa terlebih dahulu. Dalam sejam Rp. 15.000. Oalah saya kira gratis toh. 
Aku sanggup maklum karna didunia ini ga ada yang gratis, pipis aja bayar, yah you knowlah.
Namun, hal yang sangat mengecewakan yakni ketika kami menyewa properti kami juga harus menyewa Action Camera seharga Rp. 60.000. Dengan kata lain, Kami dilarang memakai kamera sendiri. Sewa properti sudah sepaket dengan sewa kamera underwater. Makara jikalau ditotal kami harus membayar uang sewa properti seharga Rp.75.000. Mahal banget cuy!.
Merasa kecewa kamipun tidak jadi menyewa sepeda ontel, keinginan uploud foto kece dengen hashtag #umbulponggok di instagram pun gagal.
Tips: Datanglah keumbul Ponggok dikala pagi atau sore hari, selain cuaca tidak terlalu panas juga cocok untuk pengambilan foto bawah air. Trust me !
Rasa kecewa menciptakan kami cepat lapar. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di salah satu warung yang banyak berjejer di sekitar kolam Umbul Ponggok.
Sebelum memesan masakan saya sempat tercengang karna harga yang ditawarkan sangat murah, bahkan saya berani memesan sajian paling mahal di Umbul Ponggok yaitu Nasi Goreng seharga Rp. 8000 rupiah.
Nah, jikalau kau berencana ke Umbul Ponggok, kau tidak perlu takut kelaparan karna harga masakan disini murah-murah. Tidak menyerupai tempat wisata kebanyakan yang harga masakan saja sanggup 5 kali lebih mahal.
Aku kasih Nilai 100 untuk harga masakan di Umbul Ponggok !
Hari mulai gelap, pengunjung sudah mulai sepi dan mbak-mbak petugas berkali-kali memberitahu lewat TOA bahwa daerah Umbul Ponggok akan segera tutup sempurna pukul 5 sore. 
Kamipun segera membayar masakan dan pulang dengan rasa bahagia dan kenyang. Walaupun tidak sanggup berfoto dalam air sambil memakai sepeda ontel tetapi kami sudah sangat bersyukur sanggup berkunjung ke Umbul Ponggok.
Andai saja rumahku di Klaten, saya niscaya akan menghabiskan sisa hidupku untuk berenang di Umbul Ponggok. Suatu dikala saya harus kesini lagi. Ada yang mau ikut ?
-----------
Catatan perjalanan kali ini sudah saya rangkum melalui Video Travel Vlog berikut ini, Selamat menyaksikan.




Sumber https://www.khairulleon.com/

Baca juga: