Aplikasi BBM atau Blackberry Messenger yang dulu pernah sangat populer, sekarang mulai ditinggalkan penggunanya. Jika dulu merupakan aplikasi wajib pesan instan di smartphone, makin kesini BBM mulai sepi.
BBM yang awalnya hanya tersedia di perangkat Blackberry itu, nyatanya tidak dapat mempertahankan kepopuleran sebagai aplikasi pesan instan terbaik. Terlebih semakin diminatinya aplikasi sejenis seperti Whatsapp, Line, Telegram dan aplikasi lainnya. Klo boleh jujur, ketika ini BBM kalah dengan Whatsapp dan aplikasi sejenisnya yang lebih diminati para pengguna smartphone zaman now. Mengapa BBM ditinggalkan?
Padahal yang dicari kebanyakan pengguna smartphone ketika ini ialah aplikasi yang nyaman, ringan dan tentunya tidak banyak iklan. Contoh aja Whatsapp dan Telegram yang sangat simpel dan hingga ketika ini tidak ada iklan sama sekali.
Menurut gue, ini merupakan blunder bagi BBM. Ditengah aplikasi pesaing yang tidak ada iklan dan simpel. BBM malah sebaliknya dengan memperlihatkan iklan kepada para penggunanya.
Hal ini berbeda dengan Whatsapp, Line dan aplikasi sejenisnya yang pribadi menyinkronkan kontak HP ke kontak WhatsApp atau Line. Makara gak perlu lagi deh invite atau semacamnya. Lebih praktis dan praktis intinya.
Dari pengamatan gue, broadcast jual beli semakin menggila ketika BBM tidak ekslusif lagi. Keputusan menjual BBM ke Android memang berdampak pada pengguna yang semakin banyak. Namun, semakin banyak penggunanya tentu akan dimanfaatkan para penjual online yang melaksanakan promosi via broadcast. Akhirnya sampe dititik dimana pesan jual beli semakin banyak dibandingkan pesan lainnya.
Baca Juga: Alasan Gue Masih Menggunakan BBM
Rasanya HP gue baik-baik aja deh. Soalnya pas pake Telegram dan Whatsapp. Gue masih dapat chatingan walaupun sinyal internet lagi lemah. Bukan sekali dua kali gue alami, tapi cukup sering gue mengalami hal menyerupai ini.
Selain itu, update aplikasi BBM terbaru malah menciptakan BBM semakin eror ketika digunakan. Parahnya lagi, sering keluar sendiri ketika asyik sedang chatingan. Sangat menjengkelkan!
Jangan asal terima invite BBM tidak dikenal itu. Bisa aja, merupakan akun yang gak bertanggung jawab. Selain broadcast jual beli, broadcast hoax juga sering banget muncul di BBM. Baik itu dari temen sendiri maupun dari orang yang gak dikenal yang gak sengaja gue terima invitenya.
Bahkan dari lingkup temen gue aja. Whatsapp dan Line yang paling mendominasi untuk berkomunikasi. Rata-rata temen gue pindah ke WA dan Line dengan banyak sekali alasan, tapi aplikasi simpel, ringan dan nyaman ketika dipakai ialah alasan terkuat kenapa penguna BBM pindak ke Wa, Line dan aplikasi sejenisnya.
Selain itu, BBM yang seharusnya menjadi kebanggan rakyat Indonesia alasannya ialah sudah dimiliki oleh Perusahaan asal indonesia: Emtek Group malah menjadi aplikasi yang mulai ditinggalkan.
Tapi kalau BBM berbenah, gue masih yakin BBM masih dapat diterima para pengguna smartphone. Mari kita lihat nasib BBM 2018 hingga penghujung akhir. Apakah melaksanakan perubahan atau stagnan menyerupai ini. Lalu bagaimana nasib BBM 2019? Mari kita tunggu saja.
Demikianlah goresan pena gue ihwal alasan kenapa BBM ditinggalkan penggunanya. Sekian dan terimakasih! Sumber https://www.banyolanesia.com/
BBM yang awalnya hanya tersedia di perangkat Blackberry itu, nyatanya tidak dapat mempertahankan kepopuleran sebagai aplikasi pesan instan terbaik. Terlebih semakin diminatinya aplikasi sejenis seperti Whatsapp, Line, Telegram dan aplikasi lainnya. Klo boleh jujur, ketika ini BBM kalah dengan Whatsapp dan aplikasi sejenisnya yang lebih diminati para pengguna smartphone zaman now. Mengapa BBM ditinggalkan?
Alasan BBM Ditinggalkan Penggunanya
Dalam goresan pena ini gue mau bahas alasan-alasan kenapa BBM ditinggalkan penggunanya dari pengalaman dan pengamatan pribadi. Okedeh, pribadi aja gue bahas alasan kenapa Blackberry Messenger mulai ditinggalkan para penggunanya. Silahkan dibaca hingga akhir!1. BBM Terlalu Banyak Iklan
Makin kesini, iklan di BBM semakin menggila aja. Penempatan iklan yang tidak strategis plus terlalu banyak dan memenuhi feeds BBM sehingga menutupi status yang dibentuk oleh kontak-kontak BBM.Padahal yang dicari kebanyakan pengguna smartphone ketika ini ialah aplikasi yang nyaman, ringan dan tentunya tidak banyak iklan. Contoh aja Whatsapp dan Telegram yang sangat simpel dan hingga ketika ini tidak ada iklan sama sekali.
Menurut gue, ini merupakan blunder bagi BBM. Ditengah aplikasi pesaing yang tidak ada iklan dan simpel. BBM malah sebaliknya dengan memperlihatkan iklan kepada para penggunanya.
2. Kontak BBM Rumit
Mungkin kalau dulu "invite pin gue dong?!" ialah sesuatu hal yang menyenangkan. Namun, ketika ini merupakan hal yang ribet dan gak efisien sama sekali. Kan udah gue bilang, di zaman now ini semua orang maunya itu simpel dan gak ribet.Hal ini berbeda dengan Whatsapp, Line dan aplikasi sejenisnya yang pribadi menyinkronkan kontak HP ke kontak WhatsApp atau Line. Makara gak perlu lagi deh invite atau semacamnya. Lebih praktis dan praktis intinya.
3. Broadcast Jual Beli di BBM
Sebelum gue bener-bener menghapus BBM dari HP Xiaomi Redmi Note 4. Isi pesan masuk gue sebagian besar broadcast jual beli. Bosen gak tuh tiap hari ada yang broadcast jual beli, sangat gak nyaman.Dari pengamatan gue, broadcast jual beli semakin menggila ketika BBM tidak ekslusif lagi. Keputusan menjual BBM ke Android memang berdampak pada pengguna yang semakin banyak. Namun, semakin banyak penggunanya tentu akan dimanfaatkan para penjual online yang melaksanakan promosi via broadcast. Akhirnya sampe dititik dimana pesan jual beli semakin banyak dibandingkan pesan lainnya.
Baca Juga: Alasan Gue Masih Menggunakan BBM
4. Kecepatan Pengiriman Pesan Lambat
Gue ngerasain banget ketika sinyal internet sedang lemah. Untuk pengiriman pesan memakai BBM terasa lambat dan usang terkirimnya. Apalagi klo kirim foto dan video. Apa ini di HP gue aja?Rasanya HP gue baik-baik aja deh. Soalnya pas pake Telegram dan Whatsapp. Gue masih dapat chatingan walaupun sinyal internet lagi lemah. Bukan sekali dua kali gue alami, tapi cukup sering gue mengalami hal menyerupai ini.
5. BBM Makin Berat Saat Digunakan
Hal yang menciptakan BBM ditinggalkan penggunanya selanjutnya yaitu aplikasi ini semakin berat ketika digunakan. Entah itu dalam mengirim pesan, mengirim gambar, memuat ulang feeds, dan lain sebagainya. Mungkin ini dikarenakan semakin banyaknya fitur yang tersedia di BBM.Selain itu, update aplikasi BBM terbaru malah menciptakan BBM semakin eror ketika digunakan. Parahnya lagi, sering keluar sendiri ketika asyik sedang chatingan. Sangat menjengkelkan!
6. BBM Rentan Terjadi Penipuan
Lo niscaya pernah kan di invite orang gak dikenal? Gue dan temen-temen cukup sering dapet invite dari orang gak dikenal.Jangan asal terima invite BBM tidak dikenal itu. Bisa aja, merupakan akun yang gak bertanggung jawab. Selain broadcast jual beli, broadcast hoax juga sering banget muncul di BBM. Baik itu dari temen sendiri maupun dari orang yang gak dikenal yang gak sengaja gue terima invitenya.
7. Aplikasi Sejenis yang Lebih Nyaman
Jika dulu kebanyakan orang memakai BBM sebagai alat komunikasi utama. Kini telah berubah sehabis Whatsapp, Line, Telegram dan aplikasi sejenisnya bermunculan dengan banyak sekali keunggulan.Bahkan dari lingkup temen gue aja. Whatsapp dan Line yang paling mendominasi untuk berkomunikasi. Rata-rata temen gue pindah ke WA dan Line dengan banyak sekali alasan, tapi aplikasi simpel, ringan dan nyaman ketika dipakai ialah alasan terkuat kenapa penguna BBM pindak ke Wa, Line dan aplikasi sejenisnya.
* * *
Jujur, agak duka sih melihat BBM mulai sepi dan ditinggalkan penggunanya. Terlebih gue punya banyak kenangan yang indah bersama BBM. HeheSelain itu, BBM yang seharusnya menjadi kebanggan rakyat Indonesia alasannya ialah sudah dimiliki oleh Perusahaan asal indonesia: Emtek Group malah menjadi aplikasi yang mulai ditinggalkan.
Tapi kalau BBM berbenah, gue masih yakin BBM masih dapat diterima para pengguna smartphone. Mari kita lihat nasib BBM 2018 hingga penghujung akhir. Apakah melaksanakan perubahan atau stagnan menyerupai ini. Lalu bagaimana nasib BBM 2019? Mari kita tunggu saja.
Demikianlah goresan pena gue ihwal alasan kenapa BBM ditinggalkan penggunanya. Sekian dan terimakasih! Sumber https://www.banyolanesia.com/