Pelatihan Managemen Ritel oleh Alfamart (Foto: Dian Blogger karawang) |
Pernah kepikiran gak sih, di zaman kini ini kehadiran minimarket mirip si merah dan si biru sudah menjadi teman setia bagi masyarakat kita? Setia yang saya maksud di sini ialah setiap tikungan ada. Hehe..
Pertanyaannya ialah dengan menjamurnya minimarket tersebut apakah sanggup berakibat mematikan warung kecil di sekitarnya? Padahal membuka perjuangan warung ritel atau eceran merupakan salah satu pilihan bagi yang ingin memulai perjuangan dengan modal yang tidak terlalu besar.
Pertanyaan tersebut seolah terjawab dikala saya berkesempatan mengikuti kegiatan training managemen ritel untuk pedagang kecil – UMKM, yang diselenggarakan oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk, bertempat di salah satu kantor cabangnya di Karawang, Senin (20/11/2017). Sekitar 30 orang pedagang warung kelontong hadir di kantor Alfamart untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Acara dimulai sekitar pukul 10:00 dan dibuka oleh Bu Elisa Refila sebagai Branch Corporate Communication, kemudian sambutan oleh Pak Doni Rahmat selaku Member Relation Manager. Dalam sambutannya tersebut, Pak Doni menyampaikan bahwa semenjak tahun 2007, Alfamart telah mengeluarkan aktivitas warung binaan yang diberi nama Outlet Binaan Alfamart (OBA). Dalam programnya tersebut, perusahaan Alfamart merangkul UMKM mirip warung dan pedagang kelontong yang berlokasi di sekitaran outlet Alfamart untuk bergabung menjadi anggota OBA. Anggota OBA sendiri akan mendapat kemudahan dalam mendapat pasokan barang, tentu dengan harga yang bersaing mengikuti harga pasaran, dan mendapat training managemen ritel modern. Hingga Juni 2017, tercatat sebanyak 555 pemilik warung telah bergabung menjadi pedagang kawan Alfamart.
Foto: Muhzen Den |
Setelah sambutan, bahan dimulai yang dibawakan oleh Pak Akmal Maulana selaku Member Relation Coordinator. Dalam bahan yang dibawakan tersebut saya menggaris bawahi empat poin penting dalam managemen ritel, yaitu:
1. Mengelola persediaan
Pertama, dalam mengelola persediaan atau stok barang di warung, selalu bekerjasama dengan pemesanan barang. Pemilik warung sebaiknya mengetahui barang apa saja yang harus ada di warung miliknya, berapa jumlahnya semoga tidak kurang atau berlebih, mengetahui jadwal kunjungan selesman ke warung, dan mengetahui ekspresi dominan apa dikala itu. Selanjutnya gres sanggup tetapkan barang apa yang akan dipesan, jumlah, dan kapan waktu pemesanannya.
Kedua, sehabis mempunyai barang yang akan dijual, sebaiknya barang tersebut disusun dengan rapi, pastikan merek menghadap ke depan semoga gampang dibaca oleh calon pembeli, cek tanggal kadaluarsa, dan jaga kerapian barang dagangan tersebut.
Ketiga, pastikan barang ditangani dengan benar. Hindari panas matahari secara langsung, membersihkan barang secara kerkala semoga tidak berdebu, memisahkan barang yang rusak dengan barang yang baik, hindari tumpukan yang berlebih, dan meletakkan barang yang lebih berat di bab paling bawah.
2. Mengelola Administrasi
Tampaknya memang sepele, namun hal ini cukup penting untuk mengetahui untung dan ruginya penjualan. Tiga hal menyangkut manajemen yang perlu dilakukan pedagang ialah menuliskan transaksi harian, menghitung rugi laba, dan melaksanakan pencatatan persediaan barang.
3. Memelihara Warung
Menjaga tampilan warung semoga pembeli merasa nyaman dikala berbelanja. Pastikan warung dalam kondisi yang bersih, rapi, segera perbaiki kalau ada atap atau display yang rusak, tidak meletakan barang pada akomodasi umum, dan tidak menempelkan stiker secara berlebihan yang akan merusak keindahan warung.
4. Layani dengan Sepenuh Hati
Jika diibaratkan maka pembeli ialah raja yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Praktisnya ialah posisikan diri kita sebagai pembeli yang tentunya ingin dilayani dengan ramah, bersahabat, dan mencicipi kenyamanan dalam berbelanja. Caranya yaitu dengan senyum, sapa, perilaku yang ramah, pelayanan yang cepat, dan yang terakhir ucapkan terima kasih. Dengan begitu, secara tidak eksklusif kita telah mengundang pembeli untuk kembali berbelanja ke warung kita.
Pengelolaan yang baik ialah salah satu kunci sukses para pedagang, kalau hal itu tidak dilakukan maka bukannya mendapat untung namun sebaliknya. Tentu dengan adanya training mirip ini akan sangat membantu sekaligus membuka wawasan para pemilik warung bagaimana caranya mengelola dengan baik.
Bagi saya pribadi, ini ialah ilmu gres sekaligus pengalaman yang baik. Memang dalam segala segi kehidupan kita, managemen atau pengelolaan merupakan hal yang seharusnya menjadi dasar sebuah keteraturan yang diciptakan dan dibiasakan.
Peserta Pelatihan Managemen Ritel (Foto: Mas Badar) |
Acara berakhir beberapa dikala sehabis adzan dzuhur berkumandang. Para penerima membawa pulang ilmu yang sanggup mereka terapkan untuk pengelolaan warungnya masing-masing. Semoga warung binaan Alfamart atau OBA sanggup terus bersinergi dalam menjalankan perjuangan ritel tanpa ada informasi persaingan yang memanas dari masyarakat.
Menurut penuturan Pak Doni, training kali ini juga merupakan pelatihan managemen ritel yang terakhir di tahun 2017. Untuk tahun selanjutnya akan dibuka bahan gres yaitu Selektif Item Jual dengan penerima yang sama secara berkelanjutan.*