-->
Main Air Di Pantai Samudera Baru

Main Air Di Pantai Samudera Baru

Di Karawang emang ada pantai? Pertanyaan itu terlontar dari beberapa teman saat saya dongeng ihwal tempat-tempat wisata apa saja yang dapat dikunjungi di kota Pangkal Perjuangan ini. Walaupun, saya yang seumur-umur tinggal di Karawang, gres kesampean berkunjung ke salah satu pantainya pada bulan April tahun ini. Hahaha... maklum, sebelumnya tempat jalan-jalan saya hanya sekitaran mall dan tempat shoping lainnya XD

Nah, kalau kini masih ada yang nanya emang di Karawang ada pantai? Maka saya akan nyuruh orang yang nanya itu buat buka peta (galak amatan :P). Setelah buka peta, gres sadar kan kalau Karawang ialah salah satu tempat di Jawa Barat yang berada di Pantai Utara, yang bersahabat kita sebut dengan julukan Pantura. Bagian utara Kabupaten Karawang berbatasan eksklusif dengan Laut Jawa, yang kalau kau berenang sekitar empat puluh derajat dari bibir pantai ke arah maritim sejauh 50.000.000 km, maka kau akan hingga di salah satu pantai di pulau Kalimantan XD (iya sih kalau berpengaruh aja gitu berenangnya -.-).

Kali ini saya akan sedikit bercerita ihwal salah satu pantai di Karawang, yang beberapa tahun terakhir sudah mulai dikelola sebagai tempat wisata. Nama pantainya yaitu Samudera Baru. Samudera Baru ya, bukan Samudera Biru. Awas salah sebut. Rugi aja gitu kalau kata ‘Baru’ keceletot jadi ‘Biru’, alasannya ialah kenyataannya pantai ini, air lautnya dari kejauhanpun gak ada warna biri-birunya, hehe.. tapi berwarna kecoklatan gitu. Hal tersebut dikarenakan aksara pasir pantai-pantai di tempat Pantura yang berwarna cokelat, bukan pasir putih menyerupai kebanyakan pasir pantai di daerah-daerah lainnya. Namun berdasarkan saya, itulah khasnya Pantai Utara.

Pantai Samudera Baru berada di tempat Sungai Buntu, Kecamatan Pedes. Dengan memakai sepeda motor, saya dan dua orang teman menyusuri jalan utama Karawang Kota – Rengas Dengklok – Pedes. Sepanjang perjalanan menuju pantai, pemandangan didominasi dengan sawah-sawah yang membentang luas sejauh mata memandang, yang dalam bahasa setempat jalan menyerupai itu disebut dengan istilah totoang.

Sebagai jalur menuju tempat wisata, jalan menuju ke Pantai Samudera Baru dapat dibilang masih kurang layak, mengingat masih banyak lubang-lubang jalan yang menciptakan pengendara harus lebih hati-hati dan melambatkan kemudi kendaraan.

Setelah menempuh waktu kurang lebih satu jam perjalanan karawang Kota – Pedes, saya dan kedua teman kesudahannya hingga di Pantai Samudera Baru. Untuk masuk ke dalam pantai, kami dikenakan tarif 15 ribu rupiah perorang. Itu sudah termasuk parkir gratis dan bebas mau parkir di mana saja, mau di pinggir, di bibir pantai, atau mau diparkir di lautnya juga mungkin diperbolehkan asal mau aja XD
Disambut oleh gurita besar

Kami memutuskan parkir di depan salah satu rumah makan di pinggir pantai. Tak usang seorang ibu penjaga warung menunjukkan sajian kuliner dari warungnya. Dengan sopan kami menolak, alasannya ialah kami memang berniat untuk main-main di pantai terlebih dahulu. Tak disangka, kami diusir oleh ibu tersebut. Buahahahahaha... orisinil saya nyengir aja pas si ibu itu bilang, kalau gak makan jangan parkir di sini! Padahal, tempat kami parkir tidak masuk ke wilayah rumah makan ibu tersebut loh. Tapi yasudahlah. Akhirnya kami memindahkan motor ke tempat yang lebih kondusif dan jauh dari warung-warung. Takut diusir lagi :P

Di situ saya kecewa, tempat wisata kok tidak difasilitasi dengan parkir khusus pengunjung. Selain menciptakan pengunjung kebingungan, juga menciptakan pantai terlihat awut-awutan alasannya ialah banyak yang parkir sembarangan.

Setelah puas main air, kami membersihkan diri dan ganti baju di toilet yang disediakan oleh warung-warung makan sederhana yag ada di pinggir pantai. Akhirnya kami memesan makanan, menunya ikan etong bakar lengkap dengan nasi dan sambal – lalapannya. Harganya cukup terjangkau, satu porsi ikan etong ukuran sedang dan nasi satu bakul kecil yang cukup untuk tiga orang yang sedang kelaparan sesudah main air, hanya ditarif 60 ribu saja.

Walaupun hari Minggu, namun pengunjung tidak terlalu ramai. Menurut penuturan ibu penjaga warung, pantai Samudera Baru ramai kalau hari-hari tertentu saja, contohnya liburan sekolah atau hari besar keagamaan.

Untuk kebersihan, ini juga yang saya keluhkan. Sepanjang pantai masih terlihat sisa-sisa bungkus kuliner yang dibuang sembarangan. Hal tersebut menciptakan pantai terkesan jorok dan kumuh. Menjadi cermin bagi kita semua, seberapa banyak dan besar ihwal rasa kesadaran kita akan kebersihan. Memang ini menjadi problem dan PR bersama.

Namun, Pantai Samudera Baru tetap menjadi pilihan wisata murah meriah di Kabupaten Karawang.

Baca juga: