Cara menjaga dan Merawat Kesehatan Tubuh Anak Usia 29 Hari - 6 Tahun--Halo Bunda, banyak Bunda yang menanyakan dan mencari isu ihwal artikel kesehatan anak balita, info kesehatan anak terbaru, kesehatan anak 1 tahun, cara menjaga kesehatan anak, kesehatan anak adalah, kesehatan anak usia dini, seputar kesehatan anak, kesehatan anak balita dan sebagainya. Untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan bagikan isu ihwal Cara menjaga dan Merawat Kesehatan Tubuh Anak Usia 29 Hari - 6 Tahun, semoga bermanfaat.
Cara menjaga dan Merawat Kesehatan Tubuh Anak Usia 29 Hari - 6 Tahun
Tanda Anak Sehat:
- Berat tubuh naik sesuai garis pertumbuhan,mengikuti pita hijau di KMS atau naik ke pita warna di atasnya.
- Anak bertambah tinggi
- Kemampuan bertambah sesuai umur
- Jarang sakit
Pantau pertumbuhan dan perkembangannya dengan cara:
- Timbang berat badannya Tiap bulan di Posyandu dan akomodasi kesehatan lainnya rumah di Pos PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini minta kader mencatat di KMS yang ada di buku K1A.
- Bawa anak ke tenaga kesehatan, akomodasi kesehatan atau Pos Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Pos PAUD HI) untuk mendapat pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
- Umur 3 bulan-2 tahun setiap 3 bulan
- Umur 2-6 tahun setiap 6 bulan
- Dengan pelayanan SDIDTK tenaga kesehatan Menentukan status gizi anak stunting (tinggi tubuh anak lebih pendek dibanding umurnya) atau tidak, perkembangannya sesuai umur atau tidak dan adakah ditemukan gangguan sikap atau gangguan emosional.
- Ajak Anak bermain dan bercakap-cakap.
- Stimulasi perkembangan anak sesuai umurnya
Tumbuh kembang anak tidak sesuai bila:
- Berat tubuh tidak naik berat/badan turun/berat tubuh naik berlebihan.
- Tinggi anak tidak sesuai dengan umurnya.
- Perkembangan anak tidak sesuai umurnya.
Pola asuh anak
- Lakukan pola asuh sesuai kondisi anak dengan penuh kasih sayang.
- Berikan teladan yang baik dan terapkan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
- Perbedaan baik dan jelek sikap moral saling menghargai dan menyayangi.
- Luangkan waktu bersama anak misalnya: bermain bercerita dan lain-lain.
- Perhatikan dan dengarkan pendapat anak, dan bantu anak mengatasi masalah.
- Melatih dan mengenal kelebihan dan kekurangan anak dan tidak membandingkan dengan yang lain.
- Ajarkan anak disiplin berdikari dan percaya diri sesuai kemampuan anak.
- Berikan kebanggaan atau penghargaan sikap berhasil melaksanakan hal yang baik.
- Menerapkan pola hidup higienis dan sehat atau PHBS
- Lindungi anak dari efek negatif media.
Untuk meningkatkan pengetahuan orang renta mengenai kesehatan dan pola asuh anak, ikuti kelas Ibu balita dan Bina Keluarga balita. Ajak anak ke Pos PAUD supaya anak menjadi mandiri, bersosialisasi dan berkembang kemampuannya.
Pola asuh anak dengan disabilitas:
Disabilitas, ialah kondisi keterbatasan fisik atau mental/intelektual yang menghambat kemampuan seseorang untuk berpartisipasi di masyarakat.
Jenis disabilitas pada anak:
- Anak dengan disabilitas penglihatan atau tunanetra
- Anak dengan disabilitas telinga /wicara (Tuna Rungu / tuna wicara)
- Anak dengan disabilitas intelektual (tuna grahita)
- Anak dengan disabilitas fisik (tunadaksa)
- Anak dengan disabilitas sosial
- Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GGPH)
- Anak dengan gangguan autis
- Anak dengan gangguan ganda
- Anak lamban belajar
- Anak dengan kesulitan berguru khusus
- Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi
- gangguan proses indra perasa
Pola asuh anak dengan disabilitas
Anak dengan disabilitas merupakan anak yang paling rentan terhadap duduk masalah kesehatan karena:
- Lebih beresiko mendapat kekerasan dari orang renta atau lingkungannya akhir dari kelainan atau kecacatannya.
- Mengalami kendala dalam pemenuhan gizi
- Ketidakmampuan anak dalam memelihara kebersihan perorangan (kebersihan tubuh kebersihan alat reproduksi dan lain-lain).
- Cenderung berperilaku berisiko yang tidak sesuai dengan norma masyarakat.
Tugas orang renta dan keluarga terhadap anak dengan disabilitas:
1. Melindungi dan memberi rasa kondusif pada anak dengan memperlihatkan kasih sayang semangat dan motivasi secara optimal
2. Menyediakan kebutuhan biar anak sehat tumbuh dan berkembang secara optimal:
- Menyediakan makanan bergizi seimbang
- Memeriksakan kesehatan anak secara teratur
- memantau tumbuh kembang anak di Puskesmas dan Rumah Sakit
- membawa anak ke akomodasi kesehatan Apabila anak sakit atau ada gejala kelainan penyerta lainnya
- menyediakan akomodasi pendukung sesuai dengan kebutuhannya seperti: kacamata alat bantu tempat sepatu khusus dingklik roda dan lain-lain
3. Melatih kemandirian anak dalam melaksanakan acara sehari-hari
Pola asuh anak disabilitas dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Anak dengan disabilitas kategori bisa rawat pada anak dengan disabilitas yang kondisi secara fisik maupun mental penanganan tenaga kesehatan dan pendampingan keluarga secara intensif.
2. Anak disabilitas kategori bisa latih ialah anak dengan disabilitas yang bisa dilatih melalui terapi dan kegiatan penyesuaian sehingga anak memahami dan mengerti makna yang boleh dan dihentikan dilakukan. Kemampuan anak bisa ditingkatkan, contohnya anak bisa melaksanakan kegiatan Bina Diri yang meliputi: mandi, makan, minum, sikat gigi, meletakkan barang-barang miliknya sendiri (peralatan mandi, peralatan olahraga, peralatan makan dan lain-lain)
3. Anak disabilitas Mampu Didik ialah anak dengan disabilitas yang bisa dididik dengan mengikutsertakan anak pada kegiatan sekolah penyelenggara pendidikan luar biasa atau SLB sehingga anak bisa meningkatkan kemampuan Bina diri dan bisa bersosialisasi dengan lingkungan serta bisa menuju anak yang lebih Mandiri.
Perawatan sehari-hari
1. Kebersihan anak
- Mandi dengan sabun dan air higienis dua kali sehari
- Cuci rambut dengan shampo tiga kali seminggu
- Cuci tangan dan kaki anak dengan sabun setiap habis bermain
- Ganti pakaian dan pakaian dalam sehabis mandi sehabis main dan jikalau berair atau kotor
- Gunting kuku tangan dan kaki secara teratur dan jaga kebersihannya
- Ajari buang air besar dan kecil di WC
- Jaga kebersihan pakaian, mainan dan tempat tidur
- Jaga kebersihan perlengkapan makan dan minum
2. Perawatan Gigi
- Jika gigi belum tumbuh atau gigi gres tumbuh, bersihkan gusi pengecap bayi dan Gigi yang gres tumbuh dengan kain lembut higienis yang dibasahi air matang hangat dengan gerakan ringan dan perlahan.
- Setelah tumbuh gigi lebih banyak gosok giginya sehabis sarapan dan sebelum tidur dengan sikat gigi kecil khusus anak yang berbulu lembut, pakai pasta gigi mengandung flour
- Untuk anak usia 1-2 tahun, pasta gigi cukup selapis tipis (setengah biji kacang polong)
- Untuk anak usia 2-6 tahun, pasta giginya ukuran 1 biji kacang polong
- Ajarin anak untuk menggosok gigi nya sendiri secara teratur selama 2 menit dampingi anak menggosok gigi hingga anak usia 8 tahun
- Jangan biasakan anak minum susu dengan botol sambil tiduran
- Jangan membiarkan anak melaksanakan kebiasaan menghisap (ibu jari) atau dot (mengempeng)
- hindari Anak dari makan makanan bagus yang bersifat lengket
- Periksakan gigi anak secara rutin setiap 3-6 bulan sekali ke dokter gigi atau perawat gigi di Puskesmas atau akomodasi kesehatan lainnya.
A. Awali menyikat gigi pada seluruh permukaan kunyah gigi atas dan bawah dengan gerakan lurus ke arah depan dan ke belakang (maju mundur).
B. Selanjutnya sikatlah permukaan luar gigi (yang menghadap ke pipi dan bibir), Letakkan bulu sikat di kawasan bekas gusi dan gigi pemalu lakukan Gerakan memutar (sirkuler) mulai dari sisi belakang kiri hingga ke Sisi belakang kanan.
C. Selanjutnya sikat permukaan dalam gigi (yang menghadap ke langit-langit dan lidah) atas dan bawah, dengan gerakan maju mundur
3. Kebersihan lingkungan
- Jauhkan anak dari asap rokok asap dapur, asap sampah dan polusi kendaraan bermotor.
- Bersihkan rumah sekitar rumah dan lingkungan bermain anak dari debu Dan Sampah.
- Bersihkan kolam penampungan air dan tutup untuk menghindari berkembang biaknya jentik nyamuk.
- Sebaiknya anak tidur terlindung dengan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Di kawasan endemis malaria, anak harus tidur Dalam Kelambu berinsektisida.
4. Hindari anak dari bahaya
- Hindari anak dari benda-benda yang disangka makanan atau minuman, seperti: obat-obatan, racun tikus racun serangga, minyak tanah, sabun atau deterjen.
- Tri benda panas, seperti: kompor, setrika, termos air panas, tempat pembakaran sampah.
- Hindari anak dari benda berbahaya seperti: pisau gunting, tempat colokan listrik.
- Untuk menghindari dari karam dan kecelakaan kemudian lintas, jangan biarkan anak berada akrab Sumur, kolam, sungai dan Jalan Raya tanpa pengawasan orang dewasa.
5. Perawatan anak sakit
Obat yang harus disediakan di rumah
- Oralit untuk diare
- Povidone iodine untuk luka
- Paracetamol untuk demam
Batuk:
Bawa ke akomodasi layanan kesehatan jika:
- Batuk tidak sembuh dalam 2 hari
- Anak sesak nafas
- Demam
Perawatan:
- Berikan ASI lebih sering
- Beri minum air matang lebih banyak.
- Jika umurnya diatas 1 tahun, beri kecap bagus atau madu dicampur air jeruk nipis sebagai pelega tenggorokan.
- Jauhkan Dari asap rokok asap dapur, asap sampah, polusi kendaraan bermotor dan debu.
Diare atau mencret:
Segera bawa anak ke akomodasi kesehatan untuk mendapat perawatan yang sempurna jikalau Ditemukan salah satu atau lebih dibawah ini:
- Timbul demam
- Ada darah dalam tinja
- Diare makin parah
- Muntah terus menerus
- Anak terlihat sangat halus
- Anak tidak mau makan dan minum
- Diare berulang-ulang
Perawatan:
- Jika anak masih menyusu rumah terus berikan ASI dan MP ASI
- Berikan segera 1/2-1 gelas cairan oralit Setiap anak buang air besar, jikalau tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur bening, dan air tajin.
- Pemberian zinc setiap hari selama 10 hari berturut-turut:
- Untuk anak usia < 6 bulan 1 kali 1/2 tablet
- Untuk anak usia 6 bulan-5 tahun 1 kali 1 tablet.
- Beri MP Asi atau makan ibarat biasa.
- Jangan beri obat apapun kecuali dari petugas kesehatan.
Demam:
Segera bawa anak ke akomodasi pelayanan kesehatan jika:
- Demam disertai kejang
- Demam tidak turun dalam 2 hari
- Demam disertai bintik bintik merah, pendarahan di hidung, dan atau buang air besar berwarna hitam.
Perawatan:
Untuk kawasan endemis malaria, balita harus tidur Di Dalam Kelambu anti nyamuk (mengandung insektisida).
- Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering
- Beri minum lebih sering dan lebih banyak.
- Jangan diselimuti atau diberi baju tebal.
- Kompres dengan air biasa atau air hangat.
- Jangan Kompres dengan air hambar alasannya anak bisa menggigil.
- Jika demam tinggi beri obat penurun panas sesuai dosis.
Luka dan koreng:
Bawa ke akomodasi layanan kesehatan jikalau luka bernanah atau berbau
Perawatan:
- Koreng:periksakan ke akomodasi pelayanan kesehatan luka basuh bersih
- Luka: basuh higienis luka Dengan Air Bersih mengalir
Jadwal Imunisasi:
0-7 hari: HB 0
1 bulan: BCG polio 1
2 bulan: DPT-HB-Hib 1, polio 2
3 bulan: DPT-HB-Hib 2, polio 3
4 bulan: DPT-HB-Hib 3 polio 4 IPV
9 bulan: campak
18 bulan: DPT-HB-Hib lanjutan dan campak lanjutan
Beri Anak kapsul vitamin A
- Vitamin A untuk meningkatkan kesehatan mata dan pertumbuhan anak.
- Mintalah kapsul vitamin A pada bulan Februari dan Agustus di Posyandu
- Ada dua jenis kapsul vitamin A:
- Kapsul biru Untuk anak umur 6-11 bulan berikan satu kali dalam setahun
- Kapsul merah untuk anak umur 1-5 tahun berikan 2 kali dalam setahun
Nah itulah Bunda isu ihwal Cara menjaga dan Merawat Kesehatan Tubuh Anak Usia 29 Hari - 6 Tahun, semoga bermanfaat, hingga jumpa lagi pada postingan berikutnya: Artikel ihwal Kebutuhan Gizi dan Perkembangan Anak dan Bayi Lengkap
Sumber https://www.ajarnulis.com/