-->
Takdir Allah Tetap Yang Terbaik Untuk Kita

Takdir Allah Tetap Yang Terbaik Untuk Kita

Takdir Allah Tetap Yang Terbaik Untuk Kita Takdir Allah Tetap Yang Terbaik Untuk Kita

Salam, untuk pembaca yang budiman dimana saja sobat pembaca berada. Setelah beberapa hari belakangan ini kitra tidak menulis postingan cerita, maka kini penulis sedikit akan bercerita didalam postingan yang berjudul Takdir Allah Tetap Yang Terbaik Untuk Kita yang kita golongkan kedalam kategori Cerita Inspirasi.

Sudah sama-sama kita ketahui bahwa setiap makhluk di bumi ini termasuk kita sebagai hamba Allah sudah ditentukan takdirnya oleh yang Maha Pencipta garis hidupnya. Ada yang bernasib baik dan ada yang bernasib kurang menyenangkan dan bahkan kadang kala kita merasa berat untuk mendapatkan apa yang Allah takdirkan kepada kita sebagai makhlukNya.

Padahal sesungguhnya semua yang sudah ditentukan oleh Allah niscaya lah itu yang terbaik untuk kita walaupun kita di beri kehidupan yang penuh kesengsaraan sekalipun. Kaprikornus sungguh pun kita diberi cobaan dengan hidup yang serba kekurangan namun pada hakikatnya kita kurang menyadari akan nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita. Dibalik setiap cobaan niscaya ada nikmat yang lupa kita untuk mensyukurinya. Patut kita untuk bertafakur dan merenungkan sejenak ihwal nikmat Allah.

Baiklah dibawah ini akan penulis ceritakan ihwal pengalaman penulis sendiri yang tadinya pernah kecewa karena gagal mendapatkan sesuatu yang penulis inginkan. Kala penulis didalam kekecewaan itu rasanya penulis meratapi akan takdir yang Allah berikan kepada penulis untuk dijalani.

Kisah Penulis,

Kisah ini yaitu kisah sewaktu penulis masih cendekia balig cukup akal dahulu. Pada usia penulis genap 15 tahun, penulis masa itu sedang tergila-gila untuk mempunyai sebuah sepeda motor, tetapi apa daya sa'at itu tidak cukup uang untuk membelinya. Kebetulan ada yang menunjukkan motor seken murah waktu itu dan orang bau tanah penulis tampaknya mau untuk menambah kekurangan uang penulis untuk membelinya namun sa,at itu orang bau tanah penulis tidak mau menambah nya dan akibatnya gagal lah penulis mempunyai motor tersebut.

Betapa hati ini kecewanya masa itu kepada ayah dan ibu yang tidak mau menambah kekurangan uang penulis untuk membelinya. Kemudian motor tersebut pun dibeli oleh teman penulis yang tidak jauh rumahnya dari rumah penulis. Begitu motor tersebut dibelinya, satu ahad kemudian motor tersebut pun rusak dan harus diperbaiki ke bengkel dan mana bengkelnya jauh lagi. Terpaksa motor tersebut didorong ke bengkel sebab dikampung penulis belum ada kendaraan beroda empat waktu itu.

Setelah masuk bengkel dan di cek oleh montir, katanya motor tersebut harus turun mesin dan beberapa suku cadangnya harus diganti. Kemudian montir memberitahukan biaya perbaikan motor tersebut hampir seharga motornya.

Nah dari dongeng pengalaman penulis diatas sanggup kita merenungkan pesan yang tersirat dibalik kekecewaan kita pada sesuatu cobaan yang menimpa kita didalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya banyak bencana yang kita alami ibarat yang penulis ceritakan diatas tadi. Kaprikornus kita tinggal menngambil pesan yang tersirat setiap garis hidup atau takdir yang Allah berikan kepada kita supaya kita lebih sabar dan tawakal menghadapinya.

Satu lagi dongeng yang bisa kita jadikan wangsit ibarat kisah berikut ini, Pada masa dahulu, entah dijaman Nabi, atau di masa Khalifah, jadi penulis kurang tahu latar belakan dongeng yang penulis terima dari guru ngaji penulis sewaktu kecil dahulu.

Cerita Lama,

Ada seorang raja yang memerintah sebuah kerajaan, dimana kala itu sang baginda menerima cobaan yaitu kakinya digigit oleh seekor buaya sa'at raja itu mandi ditepian sebuah sungai yang tidak jauh dari istananya. Sehingga salah satu jarinya kakinya buntung akhir digigit buaya tersebut.

Sesampai diistana ada seorang pengawal yang biasa menasehati baginda diistana tersebut berkata, "Jika salah satu jari kaki baginda buntung akhir buaya, itu yaitu yang terbaik yang Allah berikan kepada baginda". Tentu saja baginda raja marah dan tersinggung mendengar perkataan sang pengawal tersebut dan baginda pun menyuruh pengawal istana yang lainnya untuk menghukum pengawal yang telah mengejeknya itu.

Setelah pengawal tersebut dieksekusi oleh pengawal yang lainnya atas perintah raja, kemudian seminggu kemudian raja beserta pengawalnya pergi berburu ke sebuah hutan didaerah pedalaman. Setelah hingga di tempat pedalaman tersebut raja beserta pengawalnya pun tersesat ke perkampungan orang dalam yang biasa disebut suku pedalaman.

Kebetulan orang-orang suku pedalaman tersebut populer mempunyai sifat kanibal. Barang siapa yang tersesat kekampung tersebut akan mereka jadikan santapan dan kepalanya akan dipersembahkan kepada tuhan mereka. Maka tertangkaplah raja beserta pengawal tadi oleh suku pedalaman tersebut dan kemudian mereka dibawa menghadap kepala suku dikampung tersebut.

Kepala suku memerintahkan supaya para tawanan (raja dan pengawal yang tersesat tadi) untuk dipenggal satu persatu. Maka mulai lah para algojo menggiring raja ke pemotongan. Tetapi hingga giliran raja apa yang terjadi? Baginda raja tadi tidak jadi di potong karena ada kekurangan pada anggota tubuhnya, sedangkan yang diharapkan oleh tuhan mereka (orang pedalaman) yaitu insan yang cukup dan tepat semua anggota tubuhnya. Kebetulan sang baginda salah satu jari kakinya buntung, akhir digigit buaya disungai tempo hari. Maka dilepaskan lah baginda raja kembali pulang ke istananya.

Ditengah perjalanan pulang ke istananya baginda pun terpikir dan tersadar akan perkataan salah seorang pengawal yang dihukumnya di istana. "Sungguh saya bersyukur akan kekurangan yang Allah berikan kepadaku" gumam sang baginda dalam hatinya.

Sesampai di istana maka dibebaskan nya lah pengawal tadi dari penjara istan oleh baginda dan kemudian baginda pun menceritakan pengalaman nya kepada pengawal yang dihukumnya itu. Kemudian pengawal pun menjawab raja dengan penuh rasa syukur pula. "Sebenarnya hamba juga bersyukur atas sanksi yang Baginda jatuh kan kepada hamba, Seandainya hamba tadinya tidak dihukum, mungkin hamba juga ikut jadi persembahan oleh orang dalam tersebut" kata pengawal.

Itulah sebuah dongeng yang patut kita renungkan untuk mensyukuri takdir atau garis hidup yang Allah anugerah kan kepada kita sebagai umatnya. Seberat apapun cobaan yang Allah berikan, sehina dan sejelek apapun nasib yang Allah takdirkan kepada kita sebagai umatNya tetaplah kita bersabar dan tawakal serta jangan lupa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita. Mustahil Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang akan mengatakan sesuatu yang mencelakakan umatNya. Dan tidak mungkin Alah akan mengatakan ujian dan cobaan diluar kemampuan umatNya.

Didalam Al Qur'anul Karim Allah telah berfirman yang artinya: "Barang siapa yang mensyukuri akan nikmatku, maka saya tambahkan nikmat itu kepadanya".

Cukuplah demikian postingan kita tentang Takdir Allah Tetap Yang Terbaik Untuk Kita semoga sanggup mengatakan sedikit wangsit untuk kita dan semoga kita tetap sabar dan tawakal terhadap cobaan dan takdir yang Allah anugerahkan kepada kita.

Wassalam.



Sumber https://caroawaksurang.blogspot.com/

Baca juga: