-->
Cerita Urang Awak Perihal Hewan Kuskus

Cerita Urang Awak Perihal Hewan Kuskus

Cerita Urang Awak Tentang Binatang Kuskus Cerita Urang Awak Tentang Binatang Kuskus
                                      
Assalamu'alaikum Wr Wb. Jumpa kita kali ini hanya menyajikan Cerita Urang Awak Tentang Binatang Kuskus yang mana kabar ini penulis peroleh dari dongeng orang orang bau tanah terdahulu semasa penulis masih kanak kanak, sama hal nya dengan dongeng kita terdahulu yang masih dalam kategori yang sama yaitu, Khabar Cinaku yang menceritakan harimau jadi jadian. Namun disini penulis akan menceritakan binatang yang memiliki kentut yang berbau tajam sebagai senjata ampuh nya untuk berlindung dari serangan predator nya yaitu Kuskus, dan ada pula yang menamakan hewan sejenia ini dengan sigung.
    
    Kuskus atau Kukuih.
Adapun hewan yang bisa mengeluarkan gas berbau super dan menusuk hidung ini yaitu tergolong kepada suku musang, dan orang dikampung penulis yaitu di Sumatera Barat menamakan nya Kukuih. Kuskus atau Kukuih ini kalau diganggu akan mengeluarkan amis yang melebihi apek nya dari pada amis bangkai. Jika kentut atau gas yang berbau apek tersebut mengenai mata predatornya maka akan menyebab kan predatornya buta untuk sementara. Dan begitu juga kalau mengenai kulit kita katanya seminggu gres hilang baunya dari badan kita. Dan kalau terkena pakaian ibarat baju atau celana, maka tidak bisa digunakan lagi alasannya yaitu amis tersebut. Itu berdasarkan dongeng orang yang pernah menemukan, pernah pada suatu kali binatan kuskus tersebut sempat buang gas di kebun karet, maka seminggu lamanya pohon karet yang terkena gas kuskus tersebu tidak bisa disadap. Begitu tajam nya efek amis kentut yang dikeluarkan hewan tersebut. 

   Rantau Takiak dan rantau Arik.
Dulu semasa kampung dan nagari belum maju di Sumatera Barat orang orang disana merantau nya bukan ke kota ibarat kurun moderen ini, tetapi rantau orang dahulu yaitu ke tempat kepingan Provinsi Riau dan Jambi. Kalau di kampung penulis namanya tempat tersebut, tempat hilir dan nama rantau nya yaitu Rantau Takiak atau Rantau Arik. Rantau Takiak berarti merantau nya jadi tukang penyadap karet dan rantau Arik berarti merantaunya jadi tukang gergaji atau mencari dan mengolah kayu untuk perabotan di hutan. Nah mereka yang merantau inilah yang membawa dongeng kukuih tersebut pulang ke Ranah Minang atau Sumatera Barat dengan masyarakat nya bersahabat disebut Urang Awak.

   Cerita Kuskus.
Cerita Kuskus atau Carito Kukuih ini entah iya entah tidak dan tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya tapi memang begitu adanya yang penulis dengar. Kabar nya Binatang kuskus atau kukuih ini kalau kelihatan melintas didepan kita dan terus kita menyebut namanya "Kukuih!" atau "Kuskus!" maka hewan tersebut akan beraksi didepan kita dengan senjata mautnya alias buang gas dan bersiap siap saja kita untuk menyandang amis yang apek sebagai cendramata untuk dibawa pulang, hehe. Tetapi kalau kita tidak suka dengan hadiah dari kuskus lebih baik tutup verbal dan biarkan kuskus nya lewat. Atau kalau ingi menyapa bilang saja "Haii.. Urang Mudo Lalu" (Haii.. Orang muda lewat) dan kuskus nya pun berlalu tanpa buang gas. Kemudian berdasarkan dongeng perantau Takiak dan perantau Arik tersebut, kalau kita terkena gas atau kentut kukuih atau kuskus itu hanya satu obatnya yaitu melumasi kulit yang terkena gas tersebut dengan taik ayam atau tahi ayam yang masih hangat atau gres lahir dari duburnya ayam. Dengan begitu gres amis nya bisa hilang dengan cepat. Hehe parah juga nih obatnya bukan? hehe. 

Nah itulah ceritanya yang penulis terima dari orang orang bau tanah dahulu wacana kuskus atau kukuih itu, entah iya entah tidak lah. Makara keputusannya pulang kan saja kepada pembaca, boleh percaya, tidak percaya pun juga tidak mengapa. Ya namanya ini cerita, dan ambil saja sisi positifnya.

Demikian lah Cerita Urang Awak Tentang Binatang Kuskus yang penulis sajikan pada pertemuan kali ini dan terima kasih atas perhatian pembaca semua.

   Wassalam.
   


Sumber https://caroawaksurang.blogspot.com/

Baca juga: