Notch, disukai atau tidak kini telah berkembang dengan begitu rupa, mulai dari notch lebar ala Apple iPhone, hingga waterdrop notch ataupun juga yang disebut Samsung sebagai Infinity O Display, menjadi salah satu daya tarik - disamping juga fungsionalitasnya sebagai daerah untuk menempatkan kamera depan, sensor-sensor yang diperlukan, hingga speaker. Bicara mengenai notch, tentu tak dapat dilepaskan dari Apple iPhone X - wait, tunggu..
Bicara mengenai notch, tentu tak dapat dilepaskan begitu saja dari seorang berjulukan Andy Rubin, yang sesungguhnya merupakan pembuat sistem operasi Android, yang lalu berbagi sebuah smartphone sendiri yang diberi nama Essential Phone PH-1. Kemunculannya pertama kali memang mendapat perhatian, tetapi sayangnya bukan perhatian yang bagus. Dan apa lagi jikalau bukan alasannya yaitu sebuah bulat kecil di bab atas layar untuk menempatkan kamera depan - yang ironisnya sekarang banyak dipakai oleh smartphone lain dengan sebutan waterdrop notch, dan lain-lain.
Setelah kemunculan Essential Phone PH-1 pada waktu itu - yang tidak mendapat sambutan hangat, muncul lalu Apple iPhone X, yang dengan bakir mengaplikasikan teori amati - tiru - modifikasi. Apple memodifikasi notch mungil milik Essential Phone (atau mungkin Apple dapat berdalih bahwa mereka tidak menggandakan atau memodifikasi notch tersebut, tetapi....ah sudahlah) tersebut dengan mengubahnya menjadi memanjang. Dan hasilnya, BOOM!!! Meledak di pasaran meskipun masih banyak yang mencibir.
Dan sisanya yaitu sejarah. Notch hampir dapat dijumpai pada smartphone-smartphone yang dirilis sesudah Apple iPhone X.
Jadi, apasih sesungguhnya dilema Essential sehingga mengalami nasib yang begitu berbeda dengan Apple iPhone X? Gampang. Karena Essential bukan Apple. Perlu dijelaskan? Tidak perlu...
Semakin kesini nasib Essential Phone PH-1 semakin tak menentu. Mengalami diskon berulang-ulang hingga balasannya menyerupai yang dilansir dari DroidLife, Essential Phone telah hingga pada simpulan perjalanannya. Smartphone ini memang tak dijual secara resmi di Indonesia, tetapi di marketplace luar pun smartphone ini sudah tidak dapat dijumpai. Di Amazon masih ada beberapa, lalu di Best Buy, status smartphone ini sudah "no longer available." Bahkan di Essential Shop, status smartphone ini sudah "out of stock."
Melanjutkan sulitnya menjumpai smartphone ini di pasaran, jurubicara Essential lalu memberikan sesuatu yang berlawanan. Ia menyatakan bahwa hal tersebut merupakan simpulan dari Essential tetapi akan menjadi suatu awal yang baru. Awal yang gres disini merujuk pada kata-kata sang jurubicara bahwa mereka tengah berbagi sebuah smartphone gres yang siap berkompetisi di kerasnya persaingan industri smartphone dunia.
We are sold out of Essential Phone on essential.com and won’t be adding any new inventory. We are now hard at work on our next mobile product and will continue to sell accessories and provide speedy software updates and customer support to our existing community.
Dari kutipan yang dikatakan oleh jurubicara Essential, perlu digarisbawahi bahwa mereka tidak akan memproduksi perangkat gres (won't be adding any new inventory) sebagai persediaan. Dan selanjutnya ia menyampaikan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk "next mobile product" dan masih akan melanjutkan transaksi aksesoris. Dari bocoran Android Police, next mobile product yang dimaksud oleh jurubicara Essential kemungkinan besar yaitu AI Phone.
Menarik untuk ditunggu. Apakah akan zonk lagi, atau sebaliknya. Tunggu saja.
Sumber https://smartfonemedia.blogspot.com/