Banyak hal yang berubah sehabis seorang wanita menikah dan mempunyai anak. Bagi yang sudah mengalami niscaya tahu banget gimana rasanya. Bukan hanya soal fisik, tapi juga perihal kebiasaan yang balasannya harus didasari oleh pertimbangan ini dan itu.
Mangkanya gak absurd kalau seorang wanita yang gres menikah, cepat atau lambat ia mulai 'melipir' dari pergaulan sebelumnya. Pertimbangannya apalagi kalau bukan sebab tanggung jawabnya yang telah berubah pula. Dulu sebagai wanita remaja yang 'bebas', namun kini ia yakni seorang isteri sekaligus ibu.
Perubahan tersebut pun saya alami sendiri. Kalau dulu sanggup ketemu teman-teman hampir setiap weekend, bahkan sanggup ketemu di hari kerja. Kalau sekarang? Ketemu kalau ada usul nikah temen saja sudah syukur banget. Itu pun harus menyesuaikan dengan aktivitas suami. Kalau dulu sanggup merencanakan liburan dengan leluasa, kalau kini banyak faktor yang menjadi pertimbangan.
Sedih? Enggak juga sih. Karena insya Allah saya sudah tahu kalau semua memang ada masanya. Gak ada yang selamanya akan sama, kecuali cintaku pada-Nya. Eaaaa.. XD
Sebetulnya pembukaan di atas perihal hal yang berubah sehabis seorang wanita menikah ini bermula dari dialog suami perihal sisa cuti tahunannya. Masih ada 4 hari lagi, sayang banget kalau hingga gak digunakan, kata beliau. Wah, kode! ada yang mau ngajakin liburan nih kayaknya, ujar saya dalam hati. Secara sejak punya baby emang susah banget cari waktu buat pergi-pergian terutama liburan. Beda banget pas masih sendiri yang bebas asalkan libur kerja dan ada uang.
Pilihannya ada dua, antara mudik ke rumah mertua di Banten, atau ke Taman Buah Mekar Sari di Bogor. Jujur yang kedua ini pilihan saya, sebab pertimbangan tempatnya yang gak terlalu jauh dan cocok dijadikan sebagai kawasan wisata keluarga. Sekaligus mengedukasi anak saya, Denji. Ditambah beberapa tahun kemudian saya pernah mengunjungi Taman Buah Mekar Sari ketika study tour sekolah kawasan ngajar, namun waktunya kurang pas sebab lagi gak animo buah. Rasanya kok masih ada yang kurang gitu, ke taman buah kok gak ngerasain panen buahnya.
Taman Buah Mekar Sari (Foto by Traveloka) |
Kunjungan pertama saya ke Mekar Sari ketika itu hanya sanggup menikmati petualangan alam menyerupai outbound, panen ikan, dan memandikan kerbau. Walaupun gak saya pungkiri, itu aja sudah seru banget. Ditambah liburannya bareng bawah umur sekolah yang penuh dengan canda tawa. Dan satu hal yang terpenting ketika itu saya tidak perlu memikirkan transportasi, tiket masuk, dan sebagainya sebab sudah diatur semuanya oleh panitia dari yayasan. Hehe.
Di situlah saya mulai mikir, beda dulu tentu beda sekarang. Kali ini kalau mau ke Mekar Sari ya harus ngurusin ini itu sendiri, minimal berdua sama suami. Awalnya sih belum ada citra perihal harga tiket, paket wisata apa saja yang disediakan, dll, yang bikin susah untuk menciptakan anggarannya. Tapi emak-emak zaman now juga harus kekinian dong, sambil nonton TV ternyata salah satu iklan memperlihatkan wangsit yang brilian. Hahaha.
Searchinglah saya ke beberapa situs penyedia layanan penjuala tiket online. Akhirnya sanggup juga gosip terkait harga tiket, paket wisata yang ditawarkan, dan sebagai cadangan sekalian cari pengiapan deket-deket lokasi seandainya dibutuhkan. Setelah membandingkan satu dengan yang lainnya, ternyata di Traveloka mempunyai penawaran yang lebih menarik. Rinciannya sebagai berikut:
- Tiket masuk Rp23.750 dari harga normal Rp25.000
- Tiket masuk + petualangan jalan masuk zone Rp55.200 dari harga normal Rp57.500
Saya tertarik dengan paket tiket masuk plus petualangan kebun. Seperti yang saya baca di aplikasi Traveloka, rincian fasilitasnya antara lain:
- - Tiket masuk untuk 1 orang pengunjung
- - Garden Adventure
- - Bibit buah
- - Jus buah
- - Buah Icio
- - Peralatan panen buah
Setelah dipikir-pikir, memang lebih efisien membeli tiket masuknya lewat Traveloka. Karena memang tanpa ribet dan metode pembayarannya gampang jadi di sana tinggal nunjukkin bukti pembelian tiket via aplikasi. Selain itu Traveloka juga mempunyai pilihan hotel terlengkap sesuai dengaan kebutuhan saya dan keluarga nanti ketika liburan. Karena sudah terbantu banget sama Traveloka, jadi saya sanggup fokus menyiapkan keperluan logistik lainnya. Mau liburan juga? Coba Traveloka juga, deh!