-->
Tepas Lawang Salapan, Ikon Kota Bogor Seharga 3 Miliar ! Wow

Tepas Lawang Salapan, Ikon Kota Bogor Seharga 3 Miliar ! Wow

Beberapa hari yang kemudian tepatnya 2 hari setelah lebaran, adek dan keponakanku yang masih sekolah (ga tau kelas berapa) ngotot minta diajak jalan-jalan ke kota Bogor. Awalnya saya ga mau karna saya sudah bosan, terlebih libur lebaran itu cocoknya dihabiskan untuk tidur seharian bukan keluyuran. Tetapi mereka makin merengek kayak boneka susan.
Ah dari pada berisik saya ‘iya in’ aja agar cepet. Jadilah hari itu kami jalan-jalan ke Bogor dengan memanfaatkanku sebagai guide dan tukang Photo sekaligus Bank berjalan kalo duit mereka abis saya yang bayarin. Pada durhaka emang.
Perjalanan kami mulai dengan memakai Bus dari Parung ke Bogor. Karna masih berbau lebaran ternyata ongkosnya mahal banget cuy. Padahal Busnya sekelas bus Kopaja yang ACnya berasal dari alam alias angin sepoi-spoi from Jendela.
Walaupun Parung masih bab dari Bogor tetapi jaraknya tidak mengecewakan jauh. Sehingga wujud parung sangat berbeda dengan kota Bogor. Kalau tidak percaya Kalian cek aja di google, yang keluar niscaya ‘parung kota amburadul’, eh parung bukan kota deng.
Saat itu kami turun di jantung kota Bogor tepatnya di Botani Square, itu loh mall paling kece di Bogor yang deket Tugu Kujang. 

Tiba-tiba aja  adekku teriak histeris :
Adek : “Loh ko kita malah ke Yunani ka ?”
Ponakan : ‘Ka! Ini beneran di Bogor ko kayak di Yunani!?’
Me : ‘Kayak pernah ke yunani aja lu pada!’ *aku bingung
Adek : ‘Itu loh ka ada bangunan Yunani Kuno’ *sambil menunjuk bangunan tiang-tiang tinggi yang ia maksud.
Me : ‘Etdah itumah lawang salapan’
Seketika saya eksklusif diseret untuk foto-foto di Lawang salapan.

MAIN-MAIN DI TEPAS LAWANG SALAPAN BOGOR

Sebelum ke Tepas lawang salapan kami melewati underpass alias terowongan bawah tanah yang mempunyai fungsi ganda sebagai tempat pekan raya seni, sesuai dugaanku kedua bocah tengil itu niscaya bakal minta difotoin di underpass. Bagus katanya banyak karya seni nempel-nempel di dinding.
Udah pegel foto-foto di Underpass kami eksklusif menuju Tepas Lawang Salapan. Saat itu hanya ada beberapa orang saja yang nongkrong-nongkrong. Suasana yang sepi menciptakan kedua adikku semakin menggila. Mereka minta difotoin dengan banyak sekali pose. Anehnya saya menurut. khilaf

Setelah menggila di Tepas Lawang Salapan kami eksklusif melanjutkan perjalanan menuju Kebun Raya Bogor. Karna jaraknya tidak mengecewakan jauh jadi kami sering berhenti di bawa pohon-pohon yang adem sambil ngobrol-ngobrol ihwal asal-usul dan sejarah Lawang Salapan.
Ternyata segala hal yang ditanyakan adikku terkait tepas Lawang Salapan membuatku galau dan gelagapan. Sebagai makhluk yang sudah usang tinggal di Bogor saya merasa gagal. Satu-satunya pemecahan problem ialah dengan bertanya ke google.



APA SIH MAKNA TEPAS LAWANG SALAPAN BOGOR ?
Jika diurutkan maka makna Tepas Lawang Salapan Dasakerta berarti :
Tepas : Beranda depan
Lawang : Pintu / Gerbang.
Yang merupakan simbol filosofi utama Pakuan Pajajaran, yakni Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh.
Salapan : Sembilan.
Yaitu sembilan teladan kesejahteraan, di antaranya kedamaian, persahabatan, keindahan, kesatuan, kesantunan, ketertiban, kenyamanan, keramahan, dan keselamatan.
Dasakreta : (Dasa = 10) bermakna ihwal 10 hal yang harus dijaga dari sikap buruk, terkait jasmaniah dan rohaniah
Sedangkan bila kita melihat kebagian atas bangunan Lawang Salapan maka akan terlihat goresan pena ‘DI NU KIWARI NGANCIK NU BIHARI SEJA AYEUNA SAMPEUREUN JAGA’ yang bahkan saya sendiripun tidak tahu apa maknanya karn saya orang sunda KW. Tapi berdasarkan situs Lovely Bogor kalimat itu berarti :
Segala hal di masa kini ialah pusaka di masa silam, dan ikhtiar hari ini ialah untuk masa depan. apa yang kita nikmati hari ini ialah warisan pendahulu, dan apa yang kita nikmati kini akan diwarisi untuk generasi berkutnya.
Sebuah peribahasa bijak yang diambil dari nenek moyang masyarakat Sunda di Bogor, yaitu kerajaan Pakuan Pajajaran dengan pemimpin agungnya Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. (Sumber: Bogor Lovely)
Nah hingga di sini sudah paham yah makna Tepas lawang salapan Dasakerta.

Bangunan yang gres berdiri semenjak tahun 2016 ini menjadi ikon terbaru kota Bogor. Tidak hanya sebagai pelengkap jalanan, Lawang Salapan juga sanggup di jadikan sebagai tempat wisata murah meriah. Terbukti siapapun yang melewatinya niscaya akan terkagum-kagum dengan kecantikanya, oleh lantaran itu daerah ini selalu ramai di penuhi pengunjung baik siang maupun malam.
Sebagian orang ada yang bertanya, mengapa tepas lawang salapan harus dibangun ? memangnya apa sih kegunaanya ? kenapa Lawang Salapan dibangun di daerah itu ? kenapa tidak di sini saja ?. Oh well, lagi-lagi saya membutuhkan om google.



APA TUJUAN DIBANGUNYA TEPAS LAWANG SALAPAN BOGOR ?
Menurut beberapa sumber yang saya baca, Tepas Lawang Salapan dibangun untuk memperkuat abjad Kota Bogor sebagai Kota Pusaka. Hal ini mengacu pada peraturan Walikota nomor 17 tahun 2015 ihwal penyelenggaraan Kota Bogor sebagai Kota Pusaka.
Walaupun masih banyak yang pro kontra terhadap bangunan ini karna memakan biaya yang tidak sedikit yanitu mencapai 3 Miliar. Tetapi saya sebagai wargi bogor merasa bangga lantaran daerah Bogor menjadi terlihat lebih cantik, artistik dan historik. Namun yang terpenting ialah kota Bogor sanggup lebih bersih.




Sangat Berbeda suasananya sebelum dan setelah adanya tepas lawang salapan. Dulu di sekitar tugu Kujang menyerupai tidak keurus dan awut-awutan. Ditambah jalan raya yang luar biasa macet. Ah, membayangkanya saja sudah sangat BT.
Kalau sekarangmah sudah anggun dan nyaman. Disepanjnag jalan di Bogor juga terdapat trotoar khusus pedestrian. So, Untuk orang yang hobi jalan kaki dan sepedahan menyerupai saya, trotoar ini sangat berjasa sekali.
Dulu ketika saya ingin berjalan kaki saya harus berjuang melewati jalanan yang berlubang dan bila hujan turun sepanjang jalanan akan penuh oleh lubang air kemudian menjadi kolam renang kodok.
Aku juga harus mati-matian melewati tukang asongan ilegal yang berjualan ditempat yang tidak semestinya, daerah pejalan kaki menjadi daerah jualan dan parkir liar. Bahkan yang paling menjengkelkan yaitu banyak sudut di kota Bogor yang amis pesing karna banyak orang pipis sembarangan.
Tapi kini saya tidak lagi mencicipi keluhan-keluhan tersebut. Alhamdulillah kota Bogor sudah dirombak menjadi lebih baik Walaupun masih banyak yang harus dibenahi sih, tetapi saya merasa sangat bersyukur dan Sekali lagi ingin berterimakasih kepada siapapun yang telah menciptakan pedestrian.


Setelah seharian keliling kota Bogor kesannya kami kembali pulang ke Parung sambil membawa buah tangan berupa foto-foto alay berjumlah ribuan, bahkan memoryku sampe ga muat. Heran sama kedua kurcaci itu kenapa suka banget foto-foto. Keturunan siapa si lu pada ?!

Sumber https://www.khairulleon.com/

Baca juga: