Awal tahun 2017 ini, di CES 2017, Asus menampilkan smartphone gres mereka, pertama dari perusahaan asal Taiwan tersebut yang mengatakan dual-camera. Saat itu, Asus menyebutnya sebagai Zenfone 3 Zoom, merujuk pada kamera wide dan tele yang dimilikinya. Kini, smartphone itu balasannya hadir di Indonesia sebagai Zenfone Zoom S dan smartphone itu pun sudah singgah di lab. pengujian kami untuk unjuk kemampuan.
Kami akan mengulas banyak sekali hal terkait smartphone tersebut dalam artikel ini!
Desain
Tahun 2015 lalu, Asus sempat menghadirkan smartphone Zenfone Zoom. Zenfone Zoom S ini tentu saja akan dipandang sebagai penerus dari smartphone tersebut. Namun, dari sisi desain, smartphone ini tampil berbeda jauh dari Zenfone Zoom, justru lebih akrab ke lini Zenfone 3, sehingga tidak heran Asus menyebutnya sebagai Zenfone 3 Zoom di beberapa negara.
Smartphone Zenfone Zoom S ini menggunakan layar berukuran 5.5″, dengan dimensi keseluruhan 154.3 mm x 77 mm x 7.9 mm. Dimensi ini menciptakan Zenfone Zoom S mempunyai ukuran di kisaran yang kurang lebih sama dengan beberapa smartphone dengan layar 5.5″ lain yang ada dikala ini, termasuk Zenfone 3 ZE552KL. Bila dibandingkan dengan luas permukaan depan smartphone, layar dari smartphone ini mengatakan screen-to-body ratio sekitar 70%.
Asus membangun bodi dari smartphone ini dari materi metal dengan desain unibody. Bahan metal yang dipakai serta konstruksi bodi dari Zenfone Zoom S membuatnya terasa kokoh dikala dipegang. Sayangnya, materi metal ini juga menciptakan smartphone ini terasa cukup licin dikala dipegang. Asus tidak menutup bodi sisi belakang dari smartphone ini dengan Corning Gorilla Glass 2.5D menyerupai Zenfone 3 (ZE520KL/ZE552KL).
Seperti kebanyakan smartphone dari lini Zenfone 3, Zenfone Zoom S ini hadir dengan tombol navigasi fisik yang ditempatkan di bezel sisi bawah layar. Asus menentukan untuk meletakkan tombol “Back” di sisi kiri tombol “Home”, dan tombol “Recent Apps” di sisi kanan. Pilihan ini menciptakan tombol “Back” akan cukup sulit dijangkau dikala pengguna mengoperasikan smartphone dengan satu tangan lantaran posisinya yang cukup jauh, yang disebabkan lantaran ukuran smartphone yang cukup besar. Ketiga tombol ini tidak dilengkapi dengan lampu, yang bisa saja akan menyulitkan pengguna di beberapa keadaan penggunaan.
Tombol “Power” dan “Volume Up/Down” ditempatkan Asus di sisi kanan smartphone, dengan tombol “Power” terletak di bawah tombol “Volume Up/Down”. Sementara di sisi kiri perangkat, Asus menempatkan tray untuk SIM Card dan Micro SD. Tray ini mengusung desain hybrid, sehingga pengguna harus menentukan antara menggunakan dua Nano SIM Card atau satu Nano SIM Card dan satu Micro SD. Asus masih membawa konektor audio 3.5 mm untuk smartphone ini, yang ditempatkan di sisi bawah, di akrab port USB Type C.
Beralih ke sisi belakang perangkat. Untuk penggalan ini, Asus menggunakan desain yang cukup jauh berbeda dengan beberapa smartphone lain dari lini Zenfone 3 untuk Zenfone Zoom S. Tentunya, salah satu hal yang menjadi pembeda yaitu kamera utama, di mana smartphone ini mengatakan konfigurasi dual-camera.
Kedua kamera utama di Zenfone Zoom S diposisikan di area kiri atas sisi belakang, berdampingan secara horizontal, dengan dilengkapi dual-tone LED flash yang diposisikan sedikit di bawahnya. Penempatan kamera di smartphone ini cukup berbeda dengan lini Zenfone 3, di mana Asus menempatkan kamera utama di area tengah agak ke atas sisi belakang, dengan diapit oleh sensor suplemen dan LED flash di kiri-kanan, serta fingerprint scanner di bawah. Zenfone Zoom S ini juga tetap disertai dengan fingerprint scanner di sisi belakang dengan posisi kurang lebih menyerupai dengan Zenfone 3, tetapi dengan bentuk rounded rectangle, bukan persegi panjang menyerupai saudara tuanya itu.
Spesifikasi
Asus membekali smartphone Zenfone Zoom S ini dengan SoC yang makin terkenal dipakai dikala ini untuk smartphone kelas menengah atas, yaitu Snapdragon 625. Snapdragon 625 sendiri hadir dengan prosesor octa-core Cortex A53 2.0 GHz, dengan GPU Adreno 506. RAM 4 GB dan storage internal 64 GB tersedia di smartphone ini. Bila dirasa diperlukan, kapasitas penyimpanan data masih bisa diperluas dengan Micro SD sampai kapasitas 256 GB. Sayangnya, untuk melaksanakan hal itu, pengguna harus mengorbankan slot SIM #2.
Sebagai upaya meningkatkan daya tarik Zenfone Zoom S, selain dari kameranya, Asus mencoba mengatakan layar AMOLED untuk smartphone ini. Layar AMOLED 5.5″ yang dipakai mengatakan resolusi sampai 1920 x 1080 piksel. Resolusi ini memang resolusi maksimal yang didukung oleh SoC Snapdragon 625. Layar AMOLED seharusnya menciptakan smartphone ini mengatakan tampilan yang prima, sayangnya, kami justru mendapati bahwa meningkatkan secara optimal layar AMOLED di smartphone ini masih kurang baik, sehingga warna yang ditampilkan cenderung tidak terlihat menyerupai yang umum ditampilkan layar AMOLED. Asus melindungi layar dari smartphone ini dengan Corning Gorilla Glass 5.
Walaupun mempunyai bodi yang cukup tipis, hanya 7.99 mm, smartphone ini mengatakan baterai dengan rating kapasitas yang cukup besar. Zenfone Zoom S mengusung baterai 5000 mAh, kapasitas yang seharusnya lebih dari cukup untuk menciptakan smartphone ini sanggup dipakai dalam jangka waktu panjang dalam sekali isi ulang penuh baterai. Salah satu hal yang mendukung kemampuan itu tentu saja yaitu penggunaan SoC Snapdragon 625 dan layar AMOLED. Benarkah? Kami tentu saja akan melaksanakan pengujian untuk melihat daya tahan baterai smartphone yang satu ini. Menariknya, Asus mengatakan pemberian untuk fitur reverse charging untuk smartphone ini, sehingga pengguna bisa memanfaatkan baterainya untuk mengisi ulang smartphone lain.
Seperti yang beberapa kali kami sebutkan sebelumnya, kamera utama Zenfone Zoom S ini hadir dengan konfigurasi dual-camera dengan dua sensor 12 MP, satu dengan lensa tele dan satu dengan lensa wide. Kedua kamera itu menggunakan sensor Sony. Ekuivalen dengan kamera 35mm, kedua lensa ini mempunyai panjang fokal berkisar 25mm (wide) dan 69mm (tele). Asus memang mengungkap bahwa diafragma kamera utamanya yaitu f/1.7. Ya, itu berlaku untuk kamera berlensa wide-nya saja. Kamera dengan lensa telenya mempunyai diafragma f/2.6. Sementara itu, Asus pun menyatakan bahwa kameranya mempunyai OIS (Optical Image Stabilizer). Ya, itu yaitu kamera dengan lensa wide-nya. Kamera dengan lensa telenya tidak mempunyai OIS.
Untuk Autofokus, kedua kamera utama Zenfone Zoom S ini memang cukup mumpuni. Laser autofokus (infrared) sekarang sudah lebih jauh jangkauannya. Memudahkan fokus di ruang gelap. PDAF pun dipakai untuk penggunaan normal. Fitur ini diperkuat dengan teknologi dual pixel, menyerupai yang diusung oleh Samsung S7 terdahulu. Jadi, untuk urusan autofokus, Zenfone Zoom S yaitu salah satu smartphone yang paling canggih yang bisa dibeli resmi di Indonesia.
Kamera selfie Zenfone Zoom S dilengkapi dengan kamera beresolusi sensor 13 MP. Lensa yang dipakai cukup lebar, 25mm. Sementara itu bukaannya yaitu f/2.0. Kamera selfie ini tidak terlalu spesial, memang. Tidak ada flash khusus dan tidak ada autofokus. Asus menentukan untuk menggunakan screen-flash atau menyalakan layar di tingkat brightness tertinggi dikala pemotretan. Ini yaitu metode yang tolong-menolong sangat efektif menghasilkan pencahayaan yang rata dan natural. Sayangnya, jarak dan intensitas cahayanya memang tidak akan sebaik flash sesungguhnya.
Kemampuan perekaman video dari Zenfone Zoom S ini tergolong sangat menarik untuk kelasnya. Menggunakan kamera yang baik, storage kencang, dan SoC Snapdragon 625, Zoom S bisa merekam video sampai resolusi 4K. Uniknya fitur EIS (Electronic Image Stabilizer) sudah tersedia untuk semua resolusi perekaman video. Saat menggunakan kamera utama dengan lensa wide, diafragma f/1.7 membuatnya menjadi salah satu smartphone berkamera yang paling canggih kemampuan perekaman videonya. Tentu saja, Anda bisa mereka video dengan lensa tele dan kamera selfie (terbatas ke 1080p) juga.
Zenfone Zoom S ini dibekali dengan kemampuan konektivitas wireless WiFi 2.4 GHz dengan standar 802.11 b/g/n dan Bluetooth 4.2. Cukup disayangkan, Asus tidak mengatakan pemberian untuk WiFi 5 GHz untuk smartphone ini, mengingat jaringan WiFi 5 GHz sudah makin gampang dijumpai. Selain itu, smartphone ini juga tidak dilengkapi dengan NFC, fitur yang kegunaannya mulai meluas dan makin banyak dipakai dalam beberapa waktu terakhir ini.
Untuk koneksi seluler, Zenfone Zoom S tentunya telah mendukung jaringan 4G LTE. Berdasarkan gosip dari Asus, smartphone ini mendukung LTE Cat. 4 (150 Mbps/50 Mbps), di bawah yang didukung oleh modem Snapdragon X9 LTE yang seharusnya mendukung LTE Cat. 7 Downlink (300 Mbps) dan Cat. 13 Uplink (150 Mbps). Hal ini mungkin saja tidak akan terlalu bermasalah di Indonesia. Smartphone ini disebut mendukung FDD-LTE di B1, B3, B5, dan B8, yang berarti mendukung 4G operator seluler Telkomsel, Indosat, XL, dan 3; serta Smartfren. Selain itu, terdapat juga pemberian untuk TDD-LTE B40, yang menciptakan smartphone ini pun mendukung TDD-LTE dari Smartfren dan Bolt.
Smartphone ini dibekali dengan pemberian untuk sistem navigasi GPS, GLONASS, BeiDou dan A-GPS. Asus mengatakan sejumlah sensor untuk mendukung pemanfaatan smartphone ini untuk banyak sekali hal, di antaranya accelerometer, e-compass, gyroscope, proximity sensor, ambient light sensor, serta infrared sensor. Tidak ketinggalan, untuk tata suara, Asus melengkapi smartphone ini dengan speaker 5-magnet yang dilengkapi dengan NXP Smart Amp.
Sistem operasi yang dipakai oleh Asus di Zenfone Zoom S yaitu Android 6.0 Marshmallow dengan Zen UI 3.0. Sayangnya, belum ada update ke Android 7.0 Nougat untuk smartphone ini, sementara beberapa smartphone dari lini Zenfone 3 sudah mendapatkannya. Kabarnya, Android versi 7 akan segera tiba untuk Zoom S. Saat ini OS tersebut sedang dalam tahap pengembangan dan pengujian. Tampaknya Asus akan menyertakan beberapa peningkatan yang signifikan untuk fungsi-fungsi Zoom S pada OS versi 7-nya.
Paket Penjualan
Untuk kebutuhan pengujian, kami mendapatkan Zenfone Zoom S beserta dengan paket penjualannya yang dikemas dalam box berwarna biru bau tanah khas Asus dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Melihat ukuran box tersebut, kami sempat menduga bahwa tidak banyak kelengkapan yang dihadirkan Asus bersama dengan smartphone ini. Untungnya, dugaan kami salah! Asus ternyata menghadirkan cukup banyak kelengkapan untuk smartphone ini, yaitu:
Adapter daya dengan port USB Type A
Kabel USB Type A to USB Type C (OTG)
Ejector Pin untuk tray SIM Card
USB Power Adapter
Clear Case
Headset
Paket Dokumen
Kelengkapan ini bisa dikatakan lengkap untuk sebuah smartphone kelas menengah atas menyerupai Zenfone Zoom S ini. Tersedianya USB Power Adapter membantu pengguna dalam memanfaatkan fitur reverse charging dari smartphone ini. Sementara Clear Case akan membantu melindungi bodi smartphone, sembari mengurangi risiko smartphone terlepas dari pegangan tangan lantaran bodinya yang terbilang licin.
Uji Performa
SoC yang dipakai oleh Zenfone Zoom S, Snapdragon 625, menjanjikan performa yang tidak bisa dipandang sebelah mata untuk smartphone ini. Selama beberapa kali menguji smartphone dengan Snapdragon 625, SoC ini selalu mengatakan performa yang menciptakan smartphone yang menggunakannya sangat nyaman digunakan. Bagaimana dengan Zenfone Zoom S ini? Kami melaksanakan pengujian dengan beberapa buah benchmark untuk melihat performa yang ditawarkan.
AnTuTu 6.0
Aplikasi benchmark yang satu ini yaitu salah satu yang paling banyak dipakai untuk mengukur kekuatan sebuah perangkat Android. Beberapa hal yang diuji di AnTuTu antara lain User Experience (UX), CPU, RAM, GPU, dan I/O. Semakin tinggi hasilnya, semakin baik.
Geekbench 3
GeekBench 3 merupakan benchmark cross platform yang mengukur kinerja prosesor sebuah perangkat smartphone, tablet, dan PC. Aplikasi ini menggunakan skenario simulasi real world sehingga bisa menganalisa performa sebuah prosesor dikala menggunakan single core atau multi core. Semakin tinggi nilainya, semakin baik.
Geekbench 4
Penerus dari Geekbench 3 ini juga mengatakan benchmark serupa dengan pendahulunya tersebut, tetapi dengan set workload yang berbeda, yang lebih berat. Benchmark ini juga sanggup dipakai untuk menguji performa smartphone, tablet, dan PC, serta menyajikan hasil pengujian untuk performa single core maupun multi core. Hasil pengujian Geekbench 4 ini tidak bisa dibandingkan dengan Geekbench 3. Semakin tinggi hasil yang diperoleh, performa yang ditawarkan semakin baik.
3DMark Ice Storm Unlimited
Benchmark ini ditujukan untuk menguji performa dari sistem pada sebuah smarpthone Android dalam menangani pemrosesan grafis. Semakin tinggi hasilnya, semakin baik smartphone tersebut menjalankan proses grafis.
PCMark Work
Aplikasi benchmark ini mengukur performa dan umur baterai pada smartphone maupun tablet Android, lewat pengujian yang berbasis acara sehari-hari yang biasa dilakukan oleh user, bukan algoritma yang bersifat abstrak. Skor yang dihasilkan diklaim bisa mencerminkan performa sesungguhnya dari perangkat tersebut.
PCMark Work 2.0
Benchmark ini merupakan perbaikan dari PCMark Work dengan workload yang lebih menggambarkan pemanfaatan smartphone untuk bekerja, lebih berat dari yang disajikan oleh PCMark Work. Pengujian yang dilakukan juga tetap berbasis acara kerja sehari-hari. Skor yang dihasilkan di PCMark Work 2.0 tidak bisa dibandingkan dengan PCMark Work, dan semakin tinggi hasilnya, memperlihatkan performa yang lebih baik.
Sesuai dugaan kami, smartphone ini mengatakan performa yang terbilang baik untuk banyak sekali hal, mulai dari untuk multimedia, bekerja multi-tasking, sampai bermain game. Untuk beberapa benchmark, skor yang didapatkan memperlihatkan bahwa Zenfone Zoom S ini bisa bersaing dengan banyak sekali smartphone kelas atas untuk multi-tasking. Sementara untuk pengolahan grafis, skor yang didapatkan memang tidak terlampau tinggi, tetapi memperlihatkan tingkat performa yang memadai untuk resolusi Full HD. Secara keseluruhan, performa yang ditawarkan tergolong memuaskan untuk smartphone kelas menengah-atas.
Kamera
OK, mari kita bahas mengenai kamera utama Zenfone Zoom S ini. Tentu saja, hal menarik dari Zoom S yaitu tersedianya 2 lensa di kamera utamanya, bukan. Mari kita bahas mengenai imbas dari tersedianya kedua lensa ini.
Tapi, ada cara lain untuk memanfaatkan kedua lensa ini. Lensa tele akan menciptakan background dari obyek utama menjadi lebih sempit. Sementara lensa wide akan menciptakan background menjadi luas. Jadi, untuk memfokuskan pada obyek saja, biasanya dipakai lensa tele. Sementara, untuk bercerita bahwa obyek sedang berada di suatu lokasi dengan background yang luas, dipakai lensa wide.
Hal lain yang layak diperhatikan yaitu lensa tele akan mengatakan imbas yang lebih baik ke arah bentuk wajah. Pemotretan jarak akrab ke wajah insan akan terlihat jauh lebih natural. Hal ini disebabkan lantaran lensa tele tidak mempunyai distorsi separah lensa wide. Jadi, mau menciptakan foto protrait? Gunakan lensa tele pada Zoom S. Sama halnya menyerupai para fotografer yang cenderung menggunakan lensa tele untuk pemotretan model.
Pemotretan di kondisi pencahayaan rendah tidakmenjadi problem untuk Zoom S. Terutama dikala menggunakan lensa wide. Akan tetapi, bukan berarti lensa tele tidak mempunyai kegunaan di pemotretan low-light. Untuk memperoleh light streak atau garis-garis cahaya yang dihasilkan kendaraan beroda empat di jalan raya, lensa wide akan sedikit mengalami kesulitan. Karena, lebarnya diafragma (f/1.7) menciptakan kecepatan shutter tidak bisa cukup lama. Mengganti ke lensa tele dengan bukaan f/2.6 menciptakan shutter speed menjadi beberap detik lebih panjang (ISO 50). Kami tidak melihat kerusakan foto atau noise yang parah dari hasil foto di daerah gelap. Setidaknya, tidak separah pada smartphone sekelas lainnya. Tidak bisa disamakan dengan DSLR, tapi sudah cukup baik untuk harganya.
Shutter lag adala salah satu kelemahan kamera pada smartphone kelas menengah ke bawah. Jeda antara dikala tombol ditekan dengan dikala foto diambil, umumnya cukup panjang. Zoom S tidak mempunyai problem itu. Hal ini menciptakan pemotretan sanggup dilakukan dengan cepat.
Pengaturan parameter gambar yang lengkap sudah pernah kami bahas pada review Zenfone 3 ZE520KL. Fitur ini tetap tersedia pada Zenfone Zoom S. Sangat membantu untuk menghasilkan gambar sesuai kebutuhan dan kondisi.
Seru untuk foto sehari-hari. Memadukan pengaturan parameter foto dengan kecanggihan kamera utama Zoom S, menghasilkan hasil foto yang keren dalam keseharian. Semua foto yang ada dalam pembahasan mengenai kamera ini tidak diedit sama sekali, dan kami cukup puas dengan hasil yang kami peroleh.
Pengujian video menyuguhkan hasil yang menyerupai dengan Zenfone 3 ZE520KL. Hasil video cenderung cerah dan baik. Kami melihat adanya oversharpening di sana-sini, terutama dalam kondisi cerah. Tidak ada problem untuk penggunaan biasa. Bahkan cenderung akan menghasilkan video yang tampil baik untuk social media. Hal yang sangat kami sukai dari hasil perekaman video Zoom S yaitu betapa efektifnya EIS (Electronic Image Stabilizer) yang dimilikinya.
Video Zenfone Zoom S TANPA EIS
Untungnya, kami berhasil mendapatkan hasil pengujian daya tahan baterai dari pemutaran video 720p secara terus menerus. Smartphone ini bisa bertahan sampai 20 jam 47 menit untuk pemutaran video 720p dari baterai terisi penuh sampai kosong. Hasil ini memperlihatkan bahwa Zenfone Zoom S memang mengatakan daya tahan baterai yang sangat baik, dan masuk ke jajaran smartphone dengan daya tahan baterai terlama yang pernah masuk ke lab. pengujian kami.
Kesimpulan
Berbeda dengan dikala kami menguji Zenfone 3 ZE520KL, Zenfone Zoom S sukses mengatakan perasaan yang campur-aduk kepada kami. Ada sisi di mana smartphone ini sangat baik dan ada sisi di mana kami berharap Asus menentukan untuk mengambil opsi lain. Kami tidak menyesalkan penggunaan SoC Snapdragon 625 pada smartphone dengan harga 5,9 juta ini. Kami bahkan menyukainya lantaran daya tahan baterainya yang luar biasa dan performa yang cukup mumpuni. Akan tetapi, kami menyesalkan pilihan Asus untuk berusaha terlalu keras menipiskan smartphone dengan baterai 5000 mAh ini. Upaya tersebut sepertinya menciptakan Zoom S kehilangan WiFi AC dan NFC. Padahal, Zenfone 3 ZE520KL, setidaknya sudah mempunyai WiFi AC. Padahal dalam kelas harga ini, kami sangat berharap keduanya sudah tersedia.
Secara keseluruhan, dari hasil pengujian beberapa minggu, kami merasa bahwa Zenfone Zoom S yaitu smartphone yang layak untuk harganya. Smartphone ini akan sangat cocok untuk Anda yang membutuhkan daya tahan baterai teramat baik dan kamera sangat baik. Kombinasi ini sangat susah ditemukan dikala ini. Jadi, harga Zoom S kami rasakan pantas.
(+) Layar AMOLED
(+) Baterai besar dalam badan tipis
(+) Daya tahan baterai sangat baik
(+) Kamera utama (wide) sangat baik, meski bukan yang terbaik
(+) Lensa tele mengatakan persepektif unik
(+) Performa tinggi untuk Snapdragon 625
(+) Ukuran RAM dan storage cukup besar
(+) Paket penjualan lengkap (softcase, OTG, headset)
(-) Bodi tergolong licin. Gunakan casing untuk memudahkan penggunaan sehari-hari
(-) Tidak ada Wifi AC (dan 5GHz)
(-) Tidak ada NFC
(-) Layar AMOLED tidak bisa menampilkan warna hitam sepekat smartphone AMOLED lainnya, dalam kondisi ruangan gelap.
(-) Lensa tele tidak dilengkapi OIS
(-) Penggunaan Dual SIM menciptakan tidak bisa menggunakan MicroSD
