Lewat radio
Aku sampaikan
Kerinduan yang usang terpendam
(Radio, Sheila on 7)
Aku sampaikan
Kerinduan yang usang terpendam
(Radio, Sheila on 7)
Image: IG @ferialtabur |
Kaprikornus ceritanya hari Minggu kemarin earphone punya suami ketinggalan di kamar. Bagai nemu barang berharga banget gitu, secara saya gak punya. Hohoho. Earphone bawaan dari hp raib entah kemana. Jadilah malam ini memanfaatkannya untuk dengerin radio lewat hp. Pada tahu kan jikalau dengerin radio lewat hp harus pakai earphone yang berfungsi sebagai antenanya. Kecuali streaming kali ya, tapi kan mayan pake pulsa.
Sambil nungguin baby Denji yang lagi bobo ganteng, saya setel radio dengan volume sayup-sayup. Stasiun radio yang otomatis tertangkap cuman 3 biji, dan saya eksklusif tahu ketiga stasiun radio tersebut: Lazuar FM, FB FM, ADS legeg sunda gaya menak. Yang terakhir radio legendaris di Cikampek yang banyak mengangkat budaya sunda. Ketiganya merupakan radio-radio yang cukup besar di kota saya, mangkanya jangkauan siarannya juga tidak mengecewakan jauh dan suaranya bening. Cling!
Ngomongin soal radio jadi ingat zaman masih sekolah madrasah dulu. Waktu itu radio lagi hit-hitnya. Kebetulan di deket madrasah daerah saya sekolah ada studio radio. Saya dan teman-teman suka beli atensi (kertas buat kirim-kirim salam dan riquest lagu). Waktu itu satu lembar atensi harganya 250 rupiah, tidak mengecewakan mahal sih buat anak madrasah kayak saya dan teman-teman, mangkanya belinya juga patungan.
Pernah sekali kepergok guru madrasah dan atensinya dibacain keras-keras di depan kelas. Riquest lagunya I lay my love on you-nya Westlife. Terus dikomentarin sama guru madrasah saya itu, "Deuh nulis judul lagu bahasa Inggris mah meuni bisaan, jikalau nulis hafalan suratnya meuni hese" kata beliau. Wkwkwkwk... Terus kita sembunyi-sembunyi jikalau beli atensi lagi.
Selain atensi saya juga sesekali riquest lagu dan kirim pesan lewat radio pakai telepon umum koin. Tapi nelponnya pas offair, gak pede soalnya ngomongnya gugup. Wkwkwkkw... Tepok jidat.
Tapi orisinil itu cuman untuk seru-seruan aja sih, ngilangin rasa ingin tau aja gitu dengan sesuatu hal yang gres pada ketika itu.
Beda lagi pas saya udah SMA, kirim-kirim salamnya udah gak pakai atensi lembaran, melainkan memakai sms. Waktu itu radio masih ngehit lah ya, apalagi banyak juga penyiarnya yang berstatus pelajar SMA. Masih inget gitu lagu yang sering saya riquest, jikalau enggak Lagu Rindu-nya Kerispatih ya lagunya Club 80's yang "...andai engkau tahu, bila menjadi aku.." hehe lupa judunya apa itu XD
Pas Sekolah Menengan Atas saya juga pernah ikutan daftar di program Guest DJ School di radio Lazuar FM dan kepilih bareng sahabat zaman SMA, Euis Nurhayati. Lumayan jadi pengalaman berharga waktu itu dapat masuk ruang siar dan ikut mengudara. Besoknya mendadak jadi tenar gitu di sekolah. Wkwkwk..
Flashback lebih jauh lagi, almarhum bapak juga sering mendengarkan radio. Jauh sebelum saya mengenal atensi, telepon umum, atau sms, setiap malamnya sandiwara radio atau siaran informasi RRI selalu mengudara di ruang dengar rumah kami hingga suaranya berubah "kresek-kresek" tanda siaran radio telah usai membersamai lelap kami sekeluarga.
Walaupun kini radio udah gak seeksis dulu, tapi saya percaya jikalau siaran radio tidak akan tergerus zaman. Buktinya masih banyak radio yang mengudara, para pengendara yang membutuhkan info atau hiburan lewat radio, atau sekedar seseorang yang rindu mengakibatkan kamarnya sebagai ruang dengar dari radio kesayangan menyerupai saya ini..
Walaupun kini radio udah gak seeksis dulu, tapi saya percaya jikalau siaran radio tidak akan tergerus zaman. Buktinya masih banyak radio yang mengudara, para pengendara yang membutuhkan info atau hiburan lewat radio, atau sekedar seseorang yang rindu mengakibatkan kamarnya sebagai ruang dengar dari radio kesayangan menyerupai saya ini..
*