-->
Inikah Kekuatan Cinta?

Inikah Kekuatan Cinta?

YEAHHH!! Akhirnya hari rabu juga. Waktunya blog ini menawarkan eksistensinya di dunia para makhluk halus. Di #RabuKece kali ini ada yang istimewa loh wahai para sahabat yang budiman.

Ada yang tahu atau tempe?

Ya, hari ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang sempurna jatuh pada tanggal 17 Agustus. Pasti lo tau kan, bro? Sumpah! Klo ada orang yang gak tau mending pindah aja ke kutub selatan kek atau sekalian pindah ke planet lain gitu. Malu-maluin aja. HUFT KZL!

Uhukkk... Sebagai pemilik blog yang baik hati dan rajin menabung di kamar mandi. Gue mau mengucapkan selamat kepada Republik Indonesia yang sudah memasuki usia ke-71. Gue cuma dapat berharap sekaligus berdoa. Semoga di usia yang ke-71 ini. Indonesia dapat lebih baik dan lebih baik lagi dari sekarang. Amiinn... Merdeka!!! Merdeka!!!

* * *
Oke, cerita gue kali ini sama sekali gak ada kekerabatan sama program kemerdekaan kayak lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk ataupun lomba masukin mantan dalam botol. Bukan kok, gue mau kisah wacana pengalaman gue saat kondangan ke komitmen nikah temen SMA, beberapa hari yang lalu. *DEG!

Tama, sebut saja begitu namanya. Gue dan Tama bisa dikatakan cukup dekat dikala kami disatukan pada kelas yang sama. Sebagai anak IPS tulen yang hobi bersosialisasi dan membentuk kelompok sepermainan atau lebih di kenal dengan istilah GENG. Kelas gue pun tidak ketinggalan kala itu. Pada dikala itu Tama secara mutlak menjadi ketua geng kami. Ini kami lakukan demi kebaikan kami juga. Alasannya sebab beliau seorang jagoan, atau bahasa bekennya beliau yaitu salah satu preman sekolah yang paling disegani, tapi... disegani dalam hal keburukan. Ehe.. Ehe..! Karena beliau seorang jagoan, minimal beliau dapat melindungi kami dari banyak sekali ancaman.

Oh iya, dikala masih maraknya pemalakan yang terjadi di sekolah kala itu. Tama sudah niscaya ada di garda paling depan. Tenang aja, yang beliau palak bukan gue kok. Gak mungkin juga beliau malak temen sendiri. Mungkin alasan lain sebab gue gak layak di palak. Hehe...
Target pemalakan biasanya si adek tingkat gue yang tentunya cupu. Gue cuma tau aja, tapi gak pernah ikut melaksanakan pemalakan. Gue aja takut sama adek kelas gue. Iya, gue cupu dikala itu. Sekarang juga masih sih. Hihi...

[Baca Juga: Kenangan Itu]

Walaupun mempunyai sobat yang menyerupai itu. Bagi gue, bergaul dan berteman dengan siapa aja. Asal kita dapat menjaga diri dan tidak ikut terlibat walaupun secuil. Ya, Prinsip itulah yang selalu gue tanamkan dimanapun dan kapanpun.

Eh iya, ada enaknya juga loh punya sobat yang preman cap kuda liar kayak Tama. Kelas kami jarang berantem atau hal lainnya dengan kelas lain. Karena memang mereka pada takut dengan sobat gue itu, Tama. Klo pun ada yang berantem, sudah niscaya Tama dan temen-temen gue yang lain bakalan membantu. Walaupun gue gak membantu secara pribadi tapi gue tetep berperan loh. Gue sebagai pendoa yang baik semoga gak terjadi hal-hal yang diinginkan. HALAH!

Tapi dari beberapa keburukan yang gue jelasin diatas ternyata beliau mempunyai kebaikan. Begini, dikala gue jualan pulsa. Dialah satu-satunya orang yang selalu bayar sempurna waktu. Walaupun kadang ngutang, biasanya nggak lama. Sedangkan temen gue yang dapat dikatakan cukup baik dan tidak berandalan malah harus gue tagih mulu. Bahkan sampe kini masih ada yang utang. Mau gimana lagi, kesudahannya gue ikhlaskan juga. *Semoga yg ngerasa punya utang ke gue baca goresan pena ini. Hehe... :D

* * *
Jadi, begitulah citra sobat gue yang nikah kemaren ini. Gue gak bermaksud mengumbar malu temen gue. Sumpah deh! Nggak ada pikiran itu.

Begini, gue mau ceritain dari sudut pandang lain. Ya, dulu beliau dikenal cukup berandal. Eh, lebih tepatnya sangat berandalan. Tapi... Cinta menciptakan Tama berubah. Menjadi sosok yang lebih bijak dengan mengemban amanah menjadi seorang suami. Bahkan, diantara kami sobat satu kelasnya. Dia perjaka satu-satunya yang telah menikah. Luar biasa!

Padahal dulu beliau yaitu preman sekolah yang di segani, namun takluk pada sosok perempuan yang beliau cintai. Oh... Inikah namanya kekuatan cinta!

Jangan ada yang mikir beliau menikah sebab pacarnya hamil duluan atau apalah. Gue tau dari sobat dekat gue yang dapat dipercaya, dan teman dekat gue itu cukup dekat dengan si Tama. Tama lambat laun sedikit demi sedikit telah berubah menjadi lebih baik lagi, dan mereka menikah atas dasar CINTA.

So... Saat gue liat beliau duduk di pelaminan. Senyum merekah penuh kebahagiaan yang selalu gue liat. Dia telah menjelma sosok yang lebih baik lagi. Ya, berubah atas dasar cinta dan kasih sayang. Gue cuma dapat berdoa, semoga kalian berdua dapat menjadi keluarga yang bahagia, lahir dan bathin. Selamat menempuh hidup baru, kawan!

* * *

NB: Gue mulai mikir. Semua orang butuh waktu untuk menjelma lebih baik atau bahkan dapat menjelma lebih jelek dari hari ini. Gue, lo dan kalian semua gak akan pernah tau dimasa depan kita akan menyerupai apa. Lebih baik atau malah lebih jelek dari hari. Yang gue tau dikala ini, kita wajib memperjuangkan nasib kita kelak. So... Selamat berjuang!

Sumber https://www.banyolanesia.com/

Baca juga: