Pedoman brainstorming:
1. Pilih fasilitator yang jelas
Fasilitator yang baik dapat menuntun jalannya sesi brainstorming untuk mencapai hasil yang disepakati bersama. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa pemilihan fasilitator memiliki dampak yang cukup signifikan bagi jalannya sesi brainstorming. Seorang fasilitator yang tidak terlibat secara langsung dengan konten tidak akan memihak kepada siapapun dan memiliki pandangan yang fresh. Sebaliknya, pimpinan perusahaan tidak seharusnya menjadi fasilitator, karena akan memberikan tekanan bagi tim.
2. Identifikasikan seorang pengambil keputusan utama
Seorang pengambil keputusan utama mampu menguasai konten yang dibawakan dalam sesi brainstorming, di mana semua pendapat yang dikemukakan para peserta akan ditampung dan disaring demi memperoleh keputusan akhir. Untuk menjadi pengambil keputusan, diperlukan seorang anggota tim yang memiliki pengaruh terkuat bagi peserta lainnya agar ide lainnya dapat didengar.
3. Merekrut tim yang beragam
Sebuah tim yang ideal beranggotakan delapan sampai empat belas orang dengan berbagai latar belakang dan ketertarikan yang berbeda. Dengan begini, maka akan diperoleh berbagai pendapat yang beragam untuk menciptakan sekumpulan ide yang bagus.
4. Menentukan tujuan yang jelas
Dalam sesi brainstorming, diperlukan tujuan yang jelas untuk menentukan ke mana arah brainstorming itu nantinya. Hal ini dapat didiskusikan dengan orang yang mengambil keputusan akhir dalam sesi brainstorming. Buatlah daftar 4 sampai 5 kriteria untuk mengevaluasi ide-ide yang muncul dan deskripsikan secara spesifik. Hal seperti ini akan membantu fokus brainstorming dan mampu menghasilkan sesuatu.
5. Carilah tempat di luar tempat kerja
Untuk menunjang kreativitas, pemilihan tempat untuk sesi brainstorming dapat dilakukan di tempat yang berada di luar tempat kerja, seperti kafe, ruangan ballroom hotel atau ruangan khusus pesta di restoran yang mampu menciptakan inspirasi yang bebas gangguan dari kantor.
6. Memberikan pedoman brainstorming
Ketika melakukan sesi brainstorming, ada baiknya setiap anggota/kelompok memberi/memperoleh pedoman ketika akan mulai melakukan brainstorming. Sebagai contoh, berdiskusi terlebih dahulu dengan tim bagaimana mereka melakukan kerja sama untuk sesi brainstorming.
7. Lakukan berbagai trik untuk mengusir kebosanan
Untuk dapat mengurangi kebosanan pada saat sesi brainstorming, dapat dilakukan berbagai hal, seperti memutar musik, melihat-lihat foto, atau bahkan sekedar membuat permainan.
8. Keluarkan ide sebanyak mungkin
Sesi brainstorming adalah sesinya untuk berpendapat sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, dari sekian banyaknya ide yang kita keluarkan, pasti ada yang diterima dan ada yang ditolak. Maka, jangan ragu untuk memberikan ide yang kita punya, sekalipun ide itu mungkin terdengar gila.
9. Lakukan pengembangan terhadap ide
Katakanlah ide yang dikeluarkan sudah diterima sesuai dengan kriteria yang diperlukan. Ide tersebut mungkin membutuhkan penambahan di sana sini. Oleh karena itu, perlu konsep tertentu untuk dapat mendeskripsikan ide itu sebenarnya agar dapat dikembangkan lebih lanjut.
10. Lakukan follow-up
Ide yang dikeluarkan oleh tim tertentu sudah diterima. Untuk dapat mengembangkan ide, diperlukan bantuan dari tim yang mengeluarkan ide tersebut. Selain itu, tim tersebut membutuhkan motivasi agar idenya dapat dikembangkan lebih lanjut dan tidak terbengkalai begitu saja.