-->
Kerudung Walimah Syar'i: Menentukan Sendiri Model Kerudung Di Hari Spesial

Kerudung Walimah Syar'i: Menentukan Sendiri Model Kerudung Di Hari Spesial

Linaastuti.com. Bagi yang berteman dengan aku di media umum facebook dan instagram, mungkin sudah pernah melihat foto-foto walimahan saya, Ahad 9 Oktober 2016, berseliweran di beranda. Baik yang diopload teman-teman, saudara, maupun oleh aku dan suami. Pada postingan kali ini aku mau bercerita sedikit wacana kerudung yang aku kenakan di hari Istimewa tersebut. Kerudung warna putih untuk akad, dusty pink, dan ungu pastel. Langsung saja ya ceritanya..

Jauh-jauh hari sebelum bertemu dengan suami, layaknya menyerupai perempuan lainnya tentu aku juga punya mimpi wacana pernikahan. Berharap moment Istimewa seumur hidup itu akan tambah berkesan jikalau sesuai dengan harapan. Mimpi aku wacana konsep ijab kabul tidaklah wah kolam putri raja, dari awal aku tidak menginginkan kemewahan apalagi yang berbau glamor. Mimpi ijab kabul aku adalah: sederhana. Terutama sederhana untuk riasan pengantin, dalam hal ini aku bicara wacana kerudungnya.

24 Juli 2016, Muhamad Jaeni, waktu itu masih calon suami tiba ke rumah beserta rombongan keluarga untuk mengkhitbah saya. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya. Ihiiiirrrr. Ups.. :p Singkat dongeng selesai prosesi lamaran kedua keluarga kami pribadi tetapkan tanggal nikah, yaitu tanggal 9 Oktober 2016.

Kami mempunyai waktu dua bulan untuk mempersiapkan segalanya. Mulai dari mengurus surat-surat dan persiapan walimah. Tak pernah dipungkiri bahwa keluarga dan teman-teman banyak membantu. Mama punya pilihan sendiri untuk dekorasi dan rias pengantin. Yaitu dari langganan mama yang dulu ngerias kedua teteh aku ketika menikah. Walaupun awalnya aku sempat menolak sebab kurang sreg dengan tatanan wajah, gaun, dan kerudungnya. Saya penginnya dari jasa rias mengantin syar'i menyerupai yang digunakan beberapa teman-teman akhwat saya. Tanpa cukur alis, tanpa bulu mata palsu, dan tentunya tidak menggunakan kerudung yang mencekik leher alias yang tidak menutup penggalan dada.

Banyak hal yang aku debatkan dengan keluarga, terutama dengan mama. Tapi jadinya aku menyerah dengan syarat. Saya bilang ke mama bahwa aku mau menggunakan jasa rias pilihannnya asal tidak cukur alis, tidak menggunakan bulu mata palsu, dan boleh menentukan model kerudung sendiri. Dengan sedikit berat hati jadinya mama setuju. Saya utarakan keinginan aku tersebut ke tukang rias, beliau juga oke meskipun orangnya banya mulut terhadap pilihan aku dan berulang-ulang bilang, "Aih, penganten teh meuni aneh. Embung cukur alis, teu daek pake bulu mata palsu, embung menor-menor. Deuh, kakarak da teteh mah manggihan nu kieu." Saya gak peduli beliau bilang apa, toh beliau kerja juga dibayar. Sempat sedikit aku keluarkan ancaman, kalau gak dapat memenuhi syarat yang aku ajukan, aku dapat pake jasa rias teman, begitu kata aku dan jadinya beliau nurut. Hehe..

Bagi aku cukur alis, bulu mata palsu, dan model kerudung bukan hanya pilihan, barangkali ini sudah menjadi prinsip yang tidak dapat ditawar.

Seperti yang aku singgung di atas soal tiga warna kerudung yang aku gunakan, yakni putih, dusty pink, dan ungu pastel. Ketiga kerudung tersebut aku beli sendiri. Saya sengaja menentukan model kerudung pasmina instan supaya tidak ribet namun tetap terlihat syar'i. Untuk kerudung putih dan pink jenisnya pasmina instan satu lubang. Sedangkan warna ungu itu model pasmina instan dua lubang. Kalau assesories kerudung berupa headpeace yang digunakan itu dari jasa rias pengantinnya.

Jilbab walimah mudah dan rias wajah tanpa cukur alis/bulu mata palsu (dokpri)
Foto: dokpri
Foto: dokpri



Baca juga: