-->
Pendakian Ekstrem Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah - Mt. Slamet 3428 Mdpl + Isu Budget Dan Tips

Pendakian Ekstrem Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah - Mt. Slamet 3428 Mdpl + Isu Budget Dan Tips


Setelah sekian usang hiatus dari dunia pendakian balasannya saya punya kesempatan untuk mendaki lagi Yaay!. Honestly, diri ini memang sudah rindu kepada gunung, ingin rasanya mencium aroma hutan dan menikmati sunrise dari ketinggian sambil nyeruput teh manis atau menyeduh indomie rebus di semak-semak.

Memang benar apa kata orang 'gunung itu ibarat narkoba, bikin candu', coba saja kalau tidak percaya.

Pendakian kali ini saya menentukan gunung Slamet sebagai sasaran pendakian. Ini merupakan pendakianku yang kesembilan (kalo ga salah sih, coba cek sendiri di postinganku yang sebelumnya hee).

Gunung Slamet merupakan 'Gunung Triple S' pertama yang saya daki. Triple S yaitu gunung Slamet, Sindoro dan Sumbing. Semoga dalam waktu akrab saya sanggup merampungkan triple S ini, Ayo semua diaminkan :)

Gunung Slamet sendiri terletak di lima kabupaten yaitu Kabupaten Brebes , Banyumas , Purbalingga , Tegal, dan Pemalang. Pokoknya ada di Jawa Tengah deh. Untuk menuju ke sana saya menggunakan kendaraan beroda empat bus 'Sinar Jaya' jurusan Purwokerto kemudian minta diturunin di Bumiayu.



Biasanya kalau dari Bogor bus ini mangkal di terminal Baranang Siang. Harga tiketnya sendiri sekitar 90 ribuan, akomodasi AC namun tempat duduknya sangat sempit. Tapi tidak apa-apa saya tetap bersyukur, karna dengan bersyukur segala yang sempit akan terasa lapang. hhh

Sebetulnya saya ingin naik kereta Api, namun harga dan waktu keberangkatan tidak ada yang match. Nah lain kali kalau mau naik kereta harus booking tiket dari jauh-jauh hari ya rul :).

Dari Bogor saya berangkat bareng kedua anggota gres di komunitas FATAPALA yaitu Ahmad Pujianto dan Mukhlis. Sebetulnya masih banyak  anggota yang ingin ikut tapi cuma ingin-ingin saja, ujung-ujungnya ga jadi. Orang-orang macem gini yang bikin gondok yes :)

Jarak tempuh dari Bogor ke Bumiayu menghabiskan waktu sekitar 9 jam. Berhubung kami berangkatnya ba'da ashar jadi kami hingga di lokasi tujuan sekitar jam 12 malam.

Saat itu Bumiayu sedang diguyur hujan, tak tahu ingin berteduh dimana balasannya kami numpang istirahat di mushala pom bensin Sakalibels yang ada AC nya, Alhamdulillah nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan ?

E tapi sesudah itu kami di usir ding karna ga boleh tidur di dalam mushala. Ya sudah saya istirahat di pinggir kolem saja, sesekali ke emperan toko ngemis receh hehe.

Setelah 5 jam nge gembel balasannya Rivaldi datang. Dia orang Sirampog yang bersedia menimbulkan rumahnya sebagai meeting point.

Setelah hingga di rumah Rivaldi kami segera numpang makan gratis dan melaksanakan packing ulang, memasukkan aneka macam perlengkapan pendakian kedalam tas Carier. Seperti biasa saya kebagian membawa persediaan air segalon. Encok-encok dah :)

Tepat pukul 10 pagi kami berpamitan kepada kedua orang renta rivaldi kemudian eksklusif cabut menuju bascamp gunung Slamet Via Guci - Tegal. Gunung Slamet sendiri mempunyai beberapa jalur yang sanggup kita gunakan untuk memulai pendakian, diantaranya yaitu :
  • Jalur gunung Slamet via Bambangan - Purbalingga
  • Jalur gunung Slamet via Kaliwadas - Brebes
  • Jalur gunung Slamet via Guci - Tegal
  • Jalur gunung Slamet via Baturaden - Purwokerto
  • Jalur gunung Slamet via Dukuhliwung
  • Jalur gunung Slamet via Kaligua - Bumiayu

Kami sengaja menentukan Jalur Guci karna lokasinya lebih akrab dari Sirampog dan anti mainstrem. Biasanya para pendaki lebih banyak menentukan jalur Bambangan di Purbalingga.

Saat dalam perjalanan menuju Guci Tegal kami sempat mengalami aneka macam accident yang penuh drama. Motor Ahmad mati mendadak, motor rivaldi spakboardnya lepas (ada-ada aja), sedangkan motorku oleng di tanjakan karna mesinya tidak kuat.

Untung saja motorku jatuhnya pakai pengaruh slow motion jadi tidak ada kerusakan yang terlalu parah hanya saja bensinya bocor dan ngucur ke mana-mana haha. But so far balasannya kami hingga juga dengan selamat. Ini semua berkat dukungan dari warga sekitar. Terimakasih untuk bapak-bapak yang entah siapa namanya. Moga kalian diberi tanggapan yang setimpal :).



Memasuki daerah Wisata Guci kami melewati gerbang loket terlebih dahulu. Disini kami harus membayar uang masuk wisata guci Rp. 6400/orang dan motor Rp. 1000/unit. Disini kami juga sempat bertanya kepada petugas ihwal basecamp pendakian.

Lalu Pak penjaga menyampaikan di Jalur Guci terdapat dua basecamp pendakian yaitu Basecamp Kompak dan Basecamp Gupala. Namun, kami direkomendasikan melalui jalur Kompak karna viewnya lebih anggun dan alami, begitu katanya. Walau bahwasanya kedua basecamp ini sama aja sih karna masih di satu daerah :)

Btw, KOMPAK merupakan kepanjangan dari Komunitas Pecinta Alam Pekandangan.




Sampai di Basecamp Kompak kami segera membayar uang simaksi Rp. 15.000 dan uang parkir motor Rp. 5.000/unit. Selain itu kami juga menyewa beberapa alat pendakian yang belum lengkap ibarat tenda, matras dan alat masak.

Sepertinya kami harus membeli alat pendakian sendiri nih supaya nanti kalau mau main outdoor ga perlu sewa-sewa lagi. Atau ada yang mau endorse saya ga ? *kodekeras




Selesai pendaftaran kami segera memulai pendakian. Tidak jauh dari bascamp terdapat penderasan kecil yang sangat jernih. Disini kami menyempatkan diri main air sejenak sambil melaksanakan ritual doa bersama, memohon kepada Allah biar diberi keselamatan baik dikala naik gunung maupun dikala turun kembali.




BASECAMP KOMPAK - POS 1 (PONDOK PINUS 1500 MDPL)



Dari basecamp Kompak menuju Pos 1 menghabiskan waktu sekitar 90 menit. Trek disini masih landai dan tidak membuat capek. Sepanjang perjalanan terdapat jajaran pohon pinus dan perkebunan sayur milik warga.

Pos 1 ini diberi nama Pondok Pinus, mungkin gara-gara terdapat banyak pohon pinusnya. O iya, petunjuk arah di jalur Kompak patut di acungi jempol lantaran sangat terawat. Bahkan di tiap-tiap pos diberi papan nama yang terlihat jelas. 

POS 1 (PONDOK PINUS 1500 MDPL) - POS 2 (PONDOK CEMARA 1580 MDPL)


Dari Pos 1 menuju Pos 2 memakan waktu sekitar 90 menit. Namun, kami hanya menempuhnya dalam waktu 60 menit saja. hebat kan ?

Trek di jalur ini sudah mulai curam tapi kami tetap enjoy menjalaninya. Disini juga sudah mulai jarang ada pohon pinus, kebanyak pohon-pohon liar yang ukuranya tidak mengecewakan besar.

Dibeberapa jalur juga banyak pepohonan yang tumbang, jadi kau harus tetap berhati-hati bila melewati jalur ini yes.

POS 2 (PONDOK CEMARA 1580 MDPL) - POS 3 (PONDOK PASANG 2129 MDPL)


Trek menuju pos 3 terbilang cukup landai. Waktu yang ditempuh juga relatif lebih cepat hanya 60 menit saja. Namun, di jalur ini pendaki akan melewati semak belukar tinggi.

Sampai di pos 3 kami istirahat sebentar sambil melaksanakan shalat Zuhur dan Ashar. Setelah pukul 4 sore kamipun melanjutkan pendakian menuju pos 4.

POS 3 (PONDOK PASANG 2129 MDPL) - POS 4 (PONDOK KEMATUS)


Trek menuju pos 4 terbilang cukup sulit karna kita akan melewati rimbunan pohon perdu. Jarak tempuhnya juga relatif usang yaitu sekitar 150 menit.

Namun, di pos 4 ini terdapat sumber air yang sanggup dimanfaatkan untuk minum dan masak. Sumber air ini berada di bawah sungai yang sudah mengering, jadi untuk mengambil airnya kita harus turun tebing menggunakan tambang.

POS 4 (PONDOK KEMATUS) - POS 5 (CANTIGI / PLAWANGAN)

Hari sudah gelap dikala kami hingga di pos 4. Sedangkan untuk mencapai pos 5 kami membutuhkan waktu sekitar 70 menit. Tidak ingin berlama-lama kamipun melanjutkan perjalanan di tengah kegelapan.

Jalur pendakian menuju pos 5 terbilang cukup ekstrim. Disini kami melewati banyak sekali pepohonan tumbang dan terowongan kecil yang tidak mengecewakan panjang.




Btw, terowongan ini diberi nama Terowongan Cinta. Mengapa sanggup begitu ? karna pendaki yang melewati jalur ini niscaya akan sewot sekaligus bahagia karna tas karier yang dibawa akan tersangkut berkali-kali di bibir terowongan.

Namun, walaupun kesulitan kami tetap saja  merasa bahagia karna sanggup menertawakan pendaki lain yang merangkak dan kejedot di dalem terowongan haha. Inilah yang dinamanakan bahagia diatas penderitaan orang lain yang haqiqi.

Hari sudah mulai gelap tetapi kami belum juga hingga di Pos 5. Terpaksa kami harus menghentikan pendakian karna sudah terlanjur capek. Beruntung kami berhenti di salah satu gubuk kosong yang tak berpenghuni, jadi kami sanggup memanfaatkanya untuk berteduh sekaligus mendirikan tenda. O iya, gubuk ini disebut Pondok Edelweis.

Seperti biasa sesudah mendirikan tenda kami eksklusif menunaikan shalat dan masak-masak. Setelah itu gres beristirahat dan masuk kedalam sleeping bag masing-masing.

Sialnya tenda yang kami sewa ternyata sangat kecil, tidak cukup untuk menampung hingga 5 orang. Merasa tak peduli kamipun memaksakan diri untuk masuk ke tenda, alhasil kami harus tidur berdempetan, Mau bergerak sedikit saja susahnya naujubillah.

Tapi karna sudah terlalu lelah jadi mataku cepat terpejam walaupun dikala tengah malam berkali-kali terbangun karna ada angin ribut haha.

Pukul 4 pagi alarmku berbunyi itu artinya kami harus melanjutkan pendakian menuju summit, harapan kami sanggup hingga puncak sebelum sunrise tiba.

POS 5 (CANTIGI/PLAWANGAN) – PUNCAK GUNUNG SLAMET

5 menit berjalan dari pondok edelweis tiba-tiba kami hingga di pos 5. Lah ternyata jaraknya akrab banget cuy, tinggal salto juga nyampe. Andai saja semalam kami berjalan sedikit saja mungkin akan sanggup ngecamp di Pos 5 bareng pendaki lainya. Pos 5 memang lokasi yang ideal untuk mendirikan tenda.

E tapi sebenernya ngecamp di pondok edelweis ada untungnya juga sih, justru lebih tentram karna tidak ada bunyi gaduh dari pendaki lain. Biasanya saya benci banget tuh liat ulah pendaki yang berisik, termasuk salah satunya suka memutar musik dengan volume yang kencang. Sumpah sih itu ganggu banget. Mereka fikir ini gunung bapaknya kali.




Trek dari Pos 5 menuju pucak sangat berbeda dari trek di pos-pos sebelumnya. Disini sama sekali tidak ada pohon untuk pegangan, sepanjang jalur terdiri dari kerikil besar, kerikil dan pasir yang sangat licin.

Menurutku, inilah trek tersulit yang kami hadapi. Selain jalanan yang terjal kemiringanya juga sanggup mencapai 80 derajat alias hampir vertikal. Sedikit saja salah menentukan pijakan sanggup terpeleset. Bahkan Ahmad hingga tidak berani jalan berdiri, ia lebih menentukan merangkak ibarat spyderman, hmmm.
Waktu subuh membuat suhu gunung Slamet terasa semakin dingin. Aku semakin terseok-seok melewati trek bebatuan, sempat beberapa kali harus menghindari kerikil yang jatuh menggelinding dari atas gunung.

Pernah nonton film 5 CM dikala salah satu aktor kejedug kerikil ngegelinding dari atas gunung Semeru ? Nah kira-kira ibarat itulah keadaanya. Kaprikornus usahakan untuk tidak menundukan kepala terlalu usang yes, lantaran rawan kerikil yang terjatuh.






2.5 jam usaha balasannya kami hingga di bibir kawah Puncak gunung Slamet. Namun, bila kau ingin mencapai ‘puncak sejati’ kau harus berjalan memutar bibir kawah selama 30 menit.

Sebagai gunung merapi aktif tidak salah bila gunung ini mengeluarkan kepulan asap  sulfur yang sangat pekat. Namun tidak sanggup dipungkiri bahwa fenomena alam ini justru membuat gunung Slamet terlihat semakin menawan. Berkali-kali ku ucap puji syukur atas kebesaranNya telah membuat mahakarya yang luar biasa ini.










Setelah melaksanakan pendakian yang cukup melelahkan, kami mampir ke Pemandian Air Panas Guci yang berada tidak jauh dari Basecamp Kompak. Jangan khawatir kau tidak perlu membayar uang masuk lagi ko kan tadi sudah di bayar di gerbang utama. Kamu hanya cukup membayar uang parkir saja.


Bujug Buneng Rame amat manusia

Suhu pegunungan yang hambar diguyur air hujan menjadi moment yang sempurna untuk mandi air hangat. Walau pada awalnya saya enggan nyebur karna terlalu banyak orang. Namun, sesudah mencobanya sekali ternyata ketagihan cuy kayak di Jepang gitu, bahkan saya sampe ga mau pulang haha.

VIDEO VLOG KESERUAN PENDAKIAN GUNUNG SLAMET VIA GUCI. JANGAN LUPA DI TONTON UNTUK MELIHAT EKSOTISME GUNUNG SLAMET DARI DEKAT.




TIPS PENDAKIAN GUNUNG SLAMET VIA GUCI
  • Pilihlah hari yang anggun untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan.
  • Latihan fisik seminggu sebelum hari H.
  • Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa.
  • Tim yang solid ialah 5 - 8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung)
  • Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket gunung. Baawa makan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. yang paling penting jangan melanggar peraturan dan jangan buang sampah di gunung.
  • Untuk pendakian slamet kita sanggup naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya pukul 03 : 30 wib. bila malam pukul 18 : 30 wib.
  • Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan di selimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung.
  • Jika ada anggota kelompok yang tidak sanggup melanjutkan perjalanan sebaiknya di temani. Atau bila sakit parah eksklusif beri tau kelompok lain.
LARANGAN PENDAKI GUNUNG SLAMET VIA GUCI
  • Membuat / melewati jalur terobosan.
  • Memisahkan diri dari group.
  • Menggunakan obor untuk penerangan (musim kemarau).
  • Meninggalkan api unggun yang masih menyala.
  • Memotong / merusak dan menebang pohon.
  • Membuat tanda / petunjuk liar.
  • Merusak / memindah rambu yang ada.
  • Dilarang corat - coret di setiap daerah gunung slamet.
  • Membuat kotor daerah gunung slamet.
  • Melanggar pantangan setempat.
  • Mengeluh bila menerima kesulitan.
  • Berkata kotor, berfikir negatif, menghujat.
  • Berbuat mesum baik dihutan serta gunung slamet.
  • Bukan tempat pemujaan.
  • Berlagak sombong, sok, congkak, dan melaksanakan hal seronoh.
  • Dilarang buang air besar serta kencing sembarangan.
  • Anjuran tidak menggunakan anyir - wangian (mengundang lebah datang).
  • Dilarang keras mengambil bunga edelweis.

MORE INFO
Info budget sudah kuselipkan ditulisan, namun belum termasuk biaya sewa alat dan pengeluaran pribadi. Jika ada pertanyaan terkait Pendakian Gunung Slamet  via Guci Kompak kau sanggup menghubungi kontak berikut ini :




Sumber https://www.khairulleon.com/

Baca juga: