-->
Ucapan Menyerupai Anak Panah Yang Melesat

Ucapan Menyerupai Anak Panah Yang Melesat


Sahabat, orang yang beriman kepada Alloh Swt. dan rosul-Nya ialah terampil menjaga lisannya dari ucapan buruk, dari celetukan-celetukan yang tidak karuan, dan dari kata-kata yang tiada berguna. Orang yang beriman akan sangat memelihara lisannya supaya selamat alasannya ia meyakini dengan sepenuh hati bahwa tiada satupun ucapan sehalus apapun kecuali niscaya akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Alloh Swt.

Hati-hatilah terhadap verbal kita. Karena ucapan-ucapan yang terlontar darinya meskipun itu ringan namun dapat berakibat berat bagi kita. Seperti keterangan yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh ra. sebetulnya salah seorang sahabat pernah berkata kepada Rosululloh Saw., “Wahai Rosululloh, sesungguhnya perempuan itu rajin sholat, rajin sedekah, rajin puasa. Namun beliau suka menyakiti tetangga dengan lisannya.” Lantas Rosululloh Saw. bersabda, “Dia di neraka.” Kemudian sahabat bertanya lagi, “Ada perempuan yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang sholat sunah, dan beliau hanya berinfak dengan belahan keju. Namun beliau tidak pernah menyakiti tetangganya.” Rosululloh Saw. bersabda, “Dia hebat surga.” (HR. Ahmad)

Maasyaa Alloh! Betapa dahsyat akhir yang tiba dari verbal kita ini. Ucapan yang terlontar dari verbal kita bagaiman anak panah yang melesat dari busurnya, sekali ia melesat maka tidak akan dapat ditarik lagi. Kemudian, jikalau beliau sudah tertancap pada sasaran, maka jikapun beliau dicabut kembali maka bekasnya akan tetap ada. Sekalipun bekas itu ditambal sedemikian rupa, maka tetap ia tidak utuh lagi ibarat sedia kala.

Begitulah citra dari ucapan kita. Hinaan, cacian, makian, ledekan yang terlanjur terlontar dari verbal kita dan menjadikan orang lain sakit hati, itu tidak dapat ditarik lagi. Ucapannya sudah sampai, sudah terdengar, sudah menciptakan orang sakit hati. Ucapan maaf yang kita mohonkan kepadanya tidak akan mengembalikan hatinya yang sudah terluka. Boleh jadi beliau berlapang dada memaafkan kita, akan tetapi ucapan jelek kita tetap sudah meninggalkan bekas di hatinya.

Oleh alasannya itu, marilah kita berlatih memelihara verbal kita. Rosululloh Saw. bersabda, “Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma‘ruf dan nahi munkar serta berzikir kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.” (HR. Tirmidzi)


Sumber http://www.rumahyatimindonesia.com/

Baca juga: