-->
Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan Di Masa Kekinian

Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan Di Masa Kekinian

Pendidikan yang pertama didapatkan oleh seorang anak yaitu Pendidikan dari keluarga. Mulai semenjak lahir sampai anak berada pada jenjang Sekolah Menengan Atas keluarga merupakan faktor yang penting dalam Pendidikan. Sayangnya masih banyak orang bau tanah yang belum sadar besarnya tugas mereka dalam Pendidikan anaknya. Sering kita jumpai orang bau tanah yang masih saja kurang terlibat dalam pendidikan anaknya dan malah menyerahkan secara penuh pendidikan anaknya kepada pendidikan formal (Sekolah). Padahal kalau kita sebagai orang bau tanah ikut terlibat dalam pendidikan anak kita, kita sanggup lebih mengoptimalkan talenta dan kemampuan anak kita alasannya seharusnya yang paling mengetahui talenta dan kemampuan anak yaitu kita para orang bau tanah yang setiap harinya berinteraksi dengan anak kita. Saya pernah membaca artikel pada situs web Kemendikbud penggalan sahabat keluarga yang beralamatkan https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4861. Sungguh menarik apa yang keluarga Azzam Habibullah lakukan. Mereka percaya potensi anak akan lebih berkembang kalau dididik oleh orang tuanya alasannya orang bau tanah yang lebih mengetahui huruf anak. Jadi, nantinya anak akan gampang diarahkan.

Keluarga Bahagia (Sumber: Google)
Anies Baswedan pernah berkata “Dibandingkan dengan profesi-profesi lain, orang bau tanah yaitu profesi yang paling tidak dipersiapkan” kita seharusnya cukup tersentil oleh perkataan tersebut. Memang miris tapi begitu kenyataan yang sering kita temui dikala ini. Masih banyak orang bau tanah di luar sana yang kurang mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua. Mereka tidak menyadari begitu pentingnya edukasi untuk mempersiapkan diri menjadi orang tua. Kesalahan fatal menyerupai kurangnya mempersiapkan diri menjadi orang bau tanah akan berakibat pada tidak maksimalnya tugas keluarga terhadap perkembangan anak. Padahal dengan mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua, mereka sanggup membuat sebuah keluarga yang bahagia. Untungnya pemerintah kita cepat tanggap untuk menanggulangi hal ini dengan mengeluarkan sebuah kurikulum untuk para orang bau tanah yang bisa kita susukan dengan gampang melalui laman situs web Kemendikbud yang berjudul Kurikulum Orang Tua dengan kurikulum tersebut diperlukan para orang bau tanah menjadi semakin sadar dan terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan anak.

Menurut saya sendiri terdapat beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam pelibatan kita sebagai orang bau tanah pada penyelenggaraan Pendidikan anak dalam keluarga. Berikut ini beberapa referensi acara yang bisa kita lakukan dalam penyelenggaraan Pendidikan anak dalam keluarga.

1. Menerapkan perilaku disiplin semenjak dini pada anak
Membiasakan berdiri pagi (Sumber: Google)
Penerapan perilaku disiplin pada anak bisa dimulai dikala anak berumur 2 tahun. Kita bisa menerapkannya dengan sederhana menyerupai mengajarkan mereka untuk merapikan mainannya sehabis mereka tamat bermain, menggosok gigi sebelum tidur, tidur sempurna waktu, dan berdiri pagi. Kita berharap dengan menerapkan disiplin semenjak dini bisa membentuk pribadi anak menjadi pribadi yang disiplin.

2. Mengenalkan alam kepada anak
Mengenalkan alam melalui pendakian gunung (Sumber: dokumentasi pribadi)
Mengenalkan alam kepada anak bisa dengan menawarkan pengetahuan atau citra perihal alam kepada anak melalui aneka macam media menyerupai internet, buku, dan majalah. Lebih menarik lagi kalau kita mengajak eksklusif anak kita melaksanakan kunjungan ke alam terbuka menyerupai melaksanakan kunjungan ke sungai, hutan, dan gunung. Beberapa manfaat yang bisa kita raih dengan mengenalkan alam kepada anak misalnya bisa membuat anak menjadi tertarik dengan ilmu pengetahuan alam, membuat anak mencar ilmu untuk melaksanakan observasi melalui hal yang ditemukannya ketika melaksanakan kunjungan alam, dan menanamkan sifat peduli terhadap kelestarian alam.

3. Mengajarkan anak untuk berpikir kritis
Anak berpikir kritis (Sumber: Google)
Sebenarnya anak secara alami akan memperlihatkan sifat kritisnya dengan menanyakan aneka macam hal yang terkadang membuat kita resah untuk menjawab pertanyaannya. Pada fase ini kita sebagai orang bau tanah wajib untuk menawarkan tanggapan dari aneka macam pertanyaan anak alasannya kalau kita malah meminta anak untuk berhenti bertanya aneka macam macam pertanyaan tadi akan membuat anak mengubur rasa ingin tahunya yang besar. Kita juga sanggup meminta anak untuk menawarkan aneka macam pendapat dari insiden atau insiden yang kita temui bersama anak. Hal ini bisa melatih anak untuk berani mengemukakan pendapatnya. Kita bisa meraih manfaat dari mengajarkan anak untuk berpikir kritis, salah satunya yaitu sang anak jadi bisa membedakan sifat baik dan buruk. Hal tersebut membuat anak menjadi bisa membentengi diri ketika bergaul.

4. Mendidik anak untuk mencar ilmu mengambil keputusan
Pengambilan keputusan anak (Sumber: google)

Mungkin banyak orang bau tanah yang kurang memperhatikan hal ini. Padahal ini sangat penting bagi anak kita ketika sampaumur nanti. Ketika membeli baju orang bau tanah cenderung memilihkan baju untuk anaknya tanpa mengetahui apakah anak tertarik terhadap baju tersebut padahal dengan menawarkan kesempatan anak untuk menentukan bajunya bisa jadi pembelajaran sederhana dalam mendidik anak mengambil keputusan. Membiasakan anak untuk mengambil keputusan bisa membuat anak menjadi terbiasa dengan pengambilan keputusan. Tentunya dalam pengambilan keputusan anak, kita harus memberitahu akhir dari setiap keputusan anak. Hal ini membuat anak bisa mengambil keputusan dengan mempertimbangkan aspek-aspek akhir dari keputusannya.

5. Mengajarkan anak untuk hidup sederhana
Kesederhanaan (Sumber: google)
Kita bisa mengajarkan anak untuk hidup sederhana dengan beberapa hal menyerupai mengajak makan anak di tempat makan yang sederhana atau mengunjungi kawasan yang tertinggal dan tinggal di sana beberapa hari. Hal tersebut akan membuat anak mencar ilmu bersyukur dengan apa yang ia punya dan semakin peduli dan peka terhadap orang lain.

6. Membiasakan anak untuk membaca
Menemani anak membaca (Sumber: google)
Minat baca anak bersama-sama bisa kita latih semenjak kecil dengan mengajak anak ke toko buku dan membelikan anak buku atau majalah yang ia inginkan. Berikan buku yang banyak ilustrasinya alasannya walaupun anak belum lancar membaca, hal tersebut akan mengakibatkan anak terbiasa membuka buku dan membuat anak ingin tau dengan goresan pena yang ada di bukunya. Kita sebagai orang bau tanah merupakan faktor penting dari membangun kebiasaan membaca pada anak.

7. Melatih anak membuat catatan harian
Catatan harian (sumber: google)
Catatan harian bisa meningkatkan kemampuan mengingat dan berpikir anak. Kita bisa melatih anak membuat catatan harian dengan mengajaknya dan ikut membuat catatan harian. Jika anak belum bisa untuk menulis kita bisa menggantinya dengan menggambar bersama sebuah momen atau insiden yang berarti untuk anak, menyerupai hari ulang tahunnya, hari ketika pergi ke kebun binatang, dan hari ketika pergi ke rumah nenek.

8. Mendampingi anak dalam penggunaan internet dan ponsel berilmu
Mendampingi anak ketika memakai teknologi (Sumber: google)
Pada dikala ini penggunaan teknologi untuk anak menjadi hal yang penting misalnya menyerupai mencari informasi untuk materi belajar. Namun, teknologi juga punya efek negatif menyerupai pornografi. Menjauhkan anak dari teknologi bukan cara yang sempurna untuk menghindari dari efek negatif teknologi. Hal ini bisa mengakibatkan anak kita menjadi tidak bersahabat dengan penggunaan teknologi, padahal dikala ini teknologi dibutuhkan sebagai sarana edukasi modern. Solusi untuk persoalan ini yaitu pendampingan dan kontrol orang bau tanah ketika anak sedang mengakses internet atau ponsel pintar.
Di atas hanya ada delapan referensi hal yang bisa kita lakukan pada pelibatan keluarga dalam pendidikan anak. Sebenarnya masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan dalam pelibatan pendidikan anak dalam keluarga. Jika kalian bingung, kalian bisa berkunjung ke laman situs web Kemendikbud https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=buku/index di sana terdapat banyak buku yang bisa jadi referensi kalian dalam pelibatan Pendidikan anak.  Saat ini pemerintah sudah menawarkan media pembelajaran untuk kita semoga bisa menjadi orang bau tanah yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan anak. Tinggal kita apakah ingin berdiam diri atau bergerak? Mari terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan anak kita.

#sahabatkeluarga

Profile penulis
Nama: Muhammad Fikri Syahfalaq Putra
Email: fsafalaq@gmail.com

Baca juga: